TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Trik Orang Tua agar Anak Tertarik Menjadi Santri

Tanpa harus terlalu memaksakan keinginan sang anak

ilustrasi santri (dok. pribadi/Dyah Ayu Novitasari)

Beberapa keluarga muslim mungkin berharap putra-putri mereka mendalami ilmu agama dengan menjadi seorang santri di pondok pesantren. Namun, tentunya hal tersebut perlu diimbangi dengan keinginan dari sang anak sendiri, ya.

Agar anak bisa ikhlas dan menjadi santri, orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada mereka. Sebaliknya sebagai orang tua, parents haruslah melakukannya dengan lembut sehingga bisa menyentuh hati anak-anak.

Nah, mungkin kelima trik berikut ini bisa membuat anak-anak menjadi tertarik untuk menjadi soerang santri. Simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Niat dan doa orang tua

ilustrasi orang sholat (pexel.com)

Segala sesuatu harus didahului dengan niat yang baik, termasuk saat menginginkan anak menjadi seorang santri. Hal ini perlu didukung dengan banyak berdoa agar Allah memantapkan hati anak kita untuk mau mondok di pesantren.

Selain itu, orang tua juga mesti bersikap ikhlas, karena jika orang tuanya saja tidak ikhlas, tentu anak akan semakin berat berpisah dengan orang tuanya.

Baca Juga: Hari Santri Nasional, 6 Film yang Gambarkan Kehidupan di Pesantren

2. Bangun suasana Islami di rumah

ilustrasi anak mengaji (pexels.com)

Kenalkan anak dengan suasana Islami di rumah sejak dini. Biasakan anak melihat kita salat tepat waktu, rajin berpuasa, mengaji secara rutin, dan lain sebagainya.

Selain batasi mereka dalam mengonsumsi gadget dan televisi. Hal ini dilakukan agar saat menjadi santri mereka tidak kaget dengan kegiatan dan rutinitas yang ada di pesantren.

3. Latih kemandirian dan siapkan mentalnya

ilustrasi anak menyapu (pexels.com)

Masuk pesantren berarti menyiapkan dan mendidik anak untuk menjadi mandiri. Karena mau tak mau mereka harus tinggal di dalam pondok sekalgus berpisah dari orang tua untuk waktu yang cukup lama.

Maka dari itu, soft skill anak juga harus diasah sejak dini agar mereka mudah beradaptasi dengan kehidupan di pesantren. Tidak hanya itu, orang tua mesti mempersiapkan mental anak agar siap melakukan segala kebutuhannya sendiri.

4. Biarkan anak memilih

ilustrasi anak memilih pesantren (pexels.com)

Sebaiknya orang tua bisa memberikan alasan yang logis saat memutuskan ingin anaknya menjadi santri. Tidak sedikit anak yang akhirnya merasa "terbuang" saat mereka dikirim ke pesantren oleh orang tua mereka.

Kenalkanlah pada anak pesantren-pesantren mana saja yang sesuai dengan harapan orang tua dan keinginan sang anak. Biarkan anak memilih sendiri pesantren mana yang mereka anggap cocok dan nyaman.

Baca Juga: 5 Karakter Positif dalam Diri Seorang Santri yang Patut Diteladani

Writer

Dyah Ayu Novitasari

Ibu pekerja ranah domestik yang menyukai dunia literasi. Menulis sebagai wadah untuk menyalurkan ilmu yang dimiliki kepada orang lain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya