TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Pakai Emosi, Ini 5 Cara Tepat Hadapi Anak yang Sedang Tantrum

Harus ditangani dengan hati-hati

pexels.com/Alexander Dummer

Saat anak sedang tantrum, mungkin sulit untuk menahan diri agar tidak ikut terbawa emosi juga. Tapi, orangtua harus tetap bersabar dan tidak menunjukkan emosi negatif.

Tidak ada orangtua yang suka melihat anaknya yang sedang tantrum, namun tantrum merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Ini karena balita belum mengembangkan keterampilan koping yang baik, sehingga mereka cenderung mudah kehilangan kendali.

Menghadapi anak yang sedang tantrum tidak bisa sembarangan. Yuk, baca terus untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana cara menangani tantrum yang benar.

1. Coba abaikan situasinya

pexels.com/Alex Green

Jika anak mulai tantrum, coba abaikan tingkahnya, kecuali anak membahayakan diri sendiri atau orang lain secara fisik. Dengan tidak memperhatikan ulah anak, kamu tidak akan memperkuat perilaku buruk anak.

Bila perlu, tinggalkan ruangan terlebih dahulu. Kemudian, periksa kondisi anak secara berkala.

Baca Juga: Memahami Perkembangan Emosi Anak: Apa Beda Tantrum dan Meltdown?

2. Jangan berteriak pada anak

pexels.com/Josh Willink

Ingat, bagaimanapun juga, orangtua adalah role model bagi anak dalam banyak hal, termasuk saat menangani amarah. Jika kamu berteriak, anak pada akhirnya akan menaikkan volume suaranya sama sepertimu, karena pada dasarnya mereka sedang mencari perhatianmu. 

Untuk membuatmu tetap tenang dalam menghadapi anak yang tantrum, ingatlah bahwa sebenarnya anak sedang merasa sedih dan frustasi. Hanya saja, mereka tidak tahu cara menyampaikannya dengan tepat. Jadi, sebagai orangtua kamu perlu memahami situasinya.

3. Biarkan anak marah

pexels.com/mohamed Abdelgaffar

Sama seperti orang dewasa, terkadang anak juga perlu mengeluarkan amarahnya. Jadi biarkan saja anak meluapkan amarahnya.

Pastikan saja anak tidak sampai menyakiti diri sendiri. Dengan demikian, anak bisa mengeluarkan perasaan mereka, menenangkan diri, dan mendapatkan kembali kendali diri.

4. Alihkan perhatian anak

pexels.com/Gustavo Fring

Anak-anak mempunyai jangkauan perhatian yang cukup pendek, yang berarti fokus mereka cenderung mudah dialihkan. Jadi, kamu harus segera mengalihkan perhatian anak begitu anak menunjukkan perilaku tantrum.

Misalnya, jika anak mengamuk di supermarket karena tidak mendapatkan makanan favoritnya, segera alihkan perhatian dengan mengajak anak memilih item lain yang hendak kamu beli, misalnya sereal atau biskuit. Dengan begitu, harapannya anak akan melupakan hal yang membuat mereka tantrum.

Baca Juga: 5 Kata Ajaib yang Patut Diajarkan pada Anak Sedini Mungkin

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya