Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat orang berbicara tentang orang-orang toksik, kebanyakan biasanya berpikir tentang teman, pasangan, rekan kerja, atau bahkan orangtua. Padahal, sikap ini juga dapat dimiliki oleh saudara kandung. Bahkan, menghadapi saudara kandung yang toksik bisa menyebabkan kelelahan mental yang lebih parah.
Sikap toksik saudara kandung bisa dilatarbelakangi oleh persaingan sehingga sulit untuk menjaga hubungan baik. Namun, tidak semua pertengkaran dan konflik dengan saudara adalah indikasi dari adanya kecenderungan tersebut. Jika kamu ingin tahu seperti apa tanda saudara yang toksik, berikut ini penjelasannya.
1. Tidak pernah menunjukkan penyesalan setelah menyakitumu
ilustrasi bertengkar dengan saudara (pexels.com/RF._.Studio) Meskipun yang ia lakukan telah menyakitimu, saudara yang toksik tidak akan pernah meminta maaf. Keengganan ini menunjukkan bahwa ia tidak memiliki rasa penyesalan.
Hubungan yang sehat dengan saudara kandung seharusnya hadir dengan jalur komunikasi terbuka. Artinya, jika kamu memberi tahu saudaramu bahwa perbuatannya menyakiti perasaanmu, mereka seharusnya menerima itu, dan bersedia untuk meminta maaf.
Namun, tidak meminta maaf juga bisa jadi karena saudaramu tidak sensitif dan tidak tahu bahwa kamu terluka karena apa yang ia lakukan. Jadi, alangkah baiknya untuk memberitahu dirinya jika kamu tak suka akan sikap mereka. Jika ia tidak meminta maaf kepadamu setelah itu atau bahkan menampiknya, bisa jadi ia memang tipe saudara yang toksik.
Baca Juga: 7 Tanda Berada di Keluarga Toksik, Gak Ada yang Menghargaimu
2. Terlalu banyak mengkritik
ilustrasi dua perempuan sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer) Saudara sering kali menjadi seseorang yang paling kritis dalam mengomentari diri kita, dan ini adalah hal yang lumrah. Namun, saudara yang toksik membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka mungkin mengkritik segala hal dalam hidupmu, seperti pendidikan, karier, pasangan, pertemanan, pola asuh, dan setiap peristiwa yang kamu alami.
Akibatnya, kamu mungkin merasa tidak dapat melakukan apa pun dengan benar, karena saudaramu sering mengkritik pilihan dan bahkan perasaanmu. Atau, kamu jadi merasa tidak nyaman berbicara dengannya atau bahkan sengaja menyembunyikan segala sesuatu darinya demi menghindari komentar dari saudaramu.
3. Tidak menunjukkan empati
ilustrasi seseorang merasa sedih (pexels.com/Liza Summer) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Biasanya, orang yang dekat dan mengerti kitalah yang lebih mampu berempati terhadap kita. Sayangnya, saudara kandung yang toksik tidak akan dapat melakukannya. Sebaliknya, dia mungkin akan menuangkan lebih banyak garam ke luka atau memutarbalikkan situasi sehingga kamu akhirnya merasa lebih buruk.
Ketidakmampuan untuk berempati juga mungkin disebabkan karena kecerdasan emosional yang rendah. Cek kembali, apakah saudaramu hanya melakukan ini padamu atau ia juga tidak menunjukkan empati pada orang lain yang sedang mengalami masalah.
Jika ia tampak tidak berempati pada orang lain, mungkin ini karena ia memang tidak pandai untuk menunjukkan emosinya. Dengan demikian, kamu harus membimbing saudaramu ke arah respons yang lebih positif.
4. Tidak pernah mendukung kamu
ilustrasi bertengkar dengan saudara (pexels.com/Liza Summer) Katakanlah, kamu baru saja mengalami kegagalan dalam suatu kompetisi atau gagal mendapatkan promosi di kantor. Normalnya, seorang saudara akan berempati dan mendukungmu untuk membuat kamu merasa lebih baik. Sebaliknya, saudara yang toksik akan berbahagia atas kemalanganmu.
Orang seperti ini mungkin juga tidak menunjukkan kehangatan atau pengertian terhadap anggota keluarga lainnya selama masa-masa sulit. Sebaliknya, mereka lebih cenderung menyoroti masalah tambahan daripada menawarkan dukungan yang bijaksana. Jadi, jika kamu mengalami masalah, mereka akan membuat kamu merasa buruk terhadap diri sendiri daripada membantu menemukan solusi.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Dibesarkan Orangtua Toksik, Pendapatmu Gak Dianggap!