5 Alasan Indonesia Dapat Sebutan 'Fatherless' di Dunia, Miris Banget!
Semoga kamu bukan salah satunya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Fatherless berarti anak yang bertumbuh kembang tanpa sosok ayah, atau anak yang memiliki ayah tapi tidak berperan/mengasuh dengan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti.
Tak dapat dimungkiri bahwa di Indonesia masih sangat kental dengan budaya patriarki dalam berumah tangga. Sosok ayah memanglah seorang pemimpin keluarga, tapi bukan berarti sosok ibu yang menjadi budak rumah tangga.
Banyak sekali anak-anak yang lahir dengan keluarga lengkap, tapi mereka tetap disebut fatherless. Ya, Indonesia dapat sebutan 'fatherless' di dunia, dan menduduki peringkat 3. Tentu bukan peringkat yang membanggakan. Kok bisa? Yuk, simak beberapa alasan mengapa peran ayah dalam keluarga masih belum maksimal!
1. Banyak anak yang lahir di luar nikah
Zaman benar-benar sudah berubah. Dulunya masyarakat Indonesia masih memiliki malu yang cukup tebal untuk berdekatan dengan lawan jenis. Apalagi sampai hamil di luar nikah. Bukan hanya si perempuan yang malu, tapi keluarga bahkan satu kampung ikut malu.
Namun, sekarang para pasangan tanpa ikatan pernikahan banyak yang melakukan hubungan seksual secara bebas. Hasilnya apa? Kehamilan di luar nikah menjadi kasus dengan angka yang cukup besar. Beberapa lelaki memang mengambil tanggung jawab atas perilaku tersebut, tapi tidak semua.
Lantas bagaimana nasib anak-anak yang tidak diakui oleh ayahnya sendiri? Mereka akan kehilangan sosok ayah, tidak seperti anak-anak pada umumnya. Bersyukurlah kamu yang masih sempat merasakan kehadiran dan kasih sayang dua orangtua yang utuh.
Baca Juga: Fatherless: Pengertian, Peran Ayah, dan Dampaknya
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Dampak Fatherless bagi Perkembangan Anak, Ayah Wajib Paham!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.