TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Orang Jepang Anti Pernikahan Dini? Inilah 5 Alasannya

Yuk cari tahu alasannya!

scmp.com

Gak bisa dipungkiri, di Indonesia penikahan masih dianggap sebagai salah satu hal yang sangat sakral. Sehingga dibutuhkan kedewasaan dan kesiapan untuk melakukannya. Salah satu kesiapan yang dibutuhkan saat menuju pernikahan adalah mental dan juga finansial. Namun banyak juga fenomena di negeri kita ini dimana mereka sudah siap menuju pernikahan meskipun usia mereka masih sangat muda.

Lucunya, tak seperti di Indonesia ternyata di Jepang pernikahan dini merupakan sesuatu yang sulit kita temukan. Bagi mereka nikah muda seolah adalah hal yang diharamkan. Hal ini dikarenakan pola pikir mereka yang berbeda. Apa sih alasan mereka? Yuk kita simak 5 alasan kenapa orang Jepang gak mau menikah muda.

Karir adalah prioritas utama

japantimes.co.jp

Jepang merupakan salah satu negara paling maju di dunia. Salah satu alasannya adalah masyarakatnya memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Namun di sisi lain, hal ini menjadi dua sisi mata uang. Mereka menjadi lebih mementingkan karir mereka dari pada aspek kehidupan yang lainnya seperti pacaran ataupun menikah.

Bahkan disana ada fenomena Karoshi, yaitu fenomena pekerja yang meninggal dunia mendadak dikarenakan terlalu lama bekerja. Seperti dikutip dari JapanToday, karena fokus utama mereka adalah bekerja sehingga mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengurusi pernikahan, bahkan terkadang mereka memilih untuk tidak menikah.

Gak ada tuntutan dari orang tua dan masyarakat.

kelascinta.com

Berbeda dengan di Indonesia di mana tuntutan menikah itu datang dari segala arah, paling utama adalah dari orangtua. Orang tua akan khawatir jika anaknya yang sudah masuk usia 20-an belum juga menikah. Mereka akan selalu menanyakan kepada sang anak untuk segera cepat-cepat mencari pendamping hidup. Begitu juga pandangan masyarakat, orang yang belum menikah padahal usianya telah cukup terkadang menjadi obrolan di masyarakat.

Namun berbeda dengan negara Jepang, di mana orangtua dan masyarakat tidak mempermasalahkan dan tidak juga menuntut anak-anaknya untuk segera menikah.

Khawatir dengan keadaan finansial jika tidak mencukupi.

stepes.com

Dikutip dari The Economist, masalah finansial selalu menjadi masalah utama khususnya bagi para lelaki yang ingin menikah. Tak terkecuali juga dengan masyarakat di Jepang. Menurut mereka, kemapanan secara finansial adalah hal utama yang harus mereka persiapkan sebelum menikah. Bagi mereka jika finansial belum siap sama saja dengan siap-siap untuk menderita bukan hanya untuk dirinya namun untuk pasangan dan anaknya nanti.

Berkeluarga itu merepotkan bagi orang Jepang.

theinfidelity.com

Bagi para perempuan di Jepang, ketika mereka mendengarkan tentang pernikahan yang ada dalam benak mereka adalah merepotkan. Mereka harus mengurusi suami, rumah tangga dan anak bahkan konflik-konflik rumah tangga yang akan sangat melelahkan. Mereka lebih menyukai kebebasan dan kesendirian, mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau. Sehingga bagi mereka, pernikahan hanyalah sesuatu yang akan merepotkan kehidupan mereka. So, mereka memilih untuk tidak menikah muda bahkan banyak yang akhirnya memilih untuk tidak menikah.

Verified Writer

Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya