TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Merangsang Kemampuan Bicara Anak di Bawah 2 Tahun

Memantau perkembangan anak sejak dini adalah investasi

Ilustrasi bayi (unsplash.com/Tim Bish)

Bicara adalah kemampuan dasar yang harus dipenuhi untuk bisa mengutarakan maksud seseorang tak terkecuali bagi bayi dan anak-anak. Dan  terlambat bicara adalah hal yang paling sering dikeluhkan oleh orang tua tentang perkembangan anaknya. Dalam perkembangannya bayi dengan usia 0 -24 bulan seharusnya telah mampu melakukan percakapan sederhana, menggunakan kalimat dengan 2 sampai 4 kata.

Meski demikian yang perlu dipahami adalah kemampuan bicara  anak memang berbeda-beda namun hal ini cukup dipengaruhi oleh stimulasi dari para orang tua untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk merangsang stimulan dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak.

1. Sering bacakan cerita dengan ekspresif

Ilustrasi bayi (unsplash.com/picsea)

Merangsang bicara anak bisa dilakukan sejak dini bahkan sejak di dalam kandungan. Aktivitas ini bertujuan untuk merangsang indra pendengarannya sejak dini.  Ketika indera pendengaran dan penglihatan mereka sudah mulai jelas maka lakukanlah aktivitas bercerita sesering mungkin.

Berceritalah dengan suara keras dan penuh ekspresi, hal ini cukup menarik dan berkesan bagi mereka.Tentunya ini akan memancing responnya dalam bentuk gelak tawa atau mengoceh ala mereka. Saat mereka sedang mengoceh atau mengucapkan sesuatu, jangan lupa beri perhatian sambil menatapnya. Seakan-akan kita tahu apa yang mereka ungkapkan.

2. Ajak bernyanyi bersama

Ilustrasi bayi (unplash.com/Joshuq Rodruguez)

Selain bercerita, ada cara menyenangkan yang disukai oleh bayi maupun balita yaitu menyanyi. Perkembangan anak pada usia 12 bulan adalah dia sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “ayah” dan menirukan kata-kata yang kita ucapkan. Carilah nyanyian yang memiliki nada dan kosa kata yang sederhana sehingga memudahkan anak untuk mengingat.

Selingilah nyanyian dengan sedikit gerakan agar mereka  tertarik dan menirukan. Nah hal terpenting lagi, tidak perlu berganti lagu setiap hari, yang penting mereka  bisa bertambah kosakatanya setiap hari.  Jika satu lagu sudah berhasil dinyanyikan dengan baik, boleh berganti lagu agar kosakata juga semakin bertambah.

Baca Juga: 5 Tips Untuk Mama Muda, Menenangkan Bayi Saat Tengah Menangis

3. Ulangi kosa kata baru di setiap kesempatan

Ilustrasi bayi (unplash.com/Rodrigo Pereira)

Belajar kosa kata merupakan hal baru bagi anak. Nah, tentunya hal ini tidak mudah begitu saja untuk bisa dihafalkan. Maka lakukan dengan cara mengulang-ulang kosa kata baru tersebut di setiap kesempatan yang berkaitan dengan kata tersebut. Misal si kecil sedang belajar kata 'sapi', maka saat jalan- jalan atau cerita ada kata sapi lakukan penekanan  pada kata tersebut dan diulang- ulang. Seringlah ajak anak berkomunikasi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabnnya adalah kosa kata baru yang mereka pelajari.

4. Lakukan terapi sederhana melalui permainan

Ilustrasi anak (unsplash.com/Andre Hunter)

Pasalnya, alasan anak terlambat bicara dipengaruhi oleh faktor internal dalam dirinya yaitu disebabkan permasalahan pada koordinasi otot-otot yang terdapat pada wajah dan mulut. Padahal otot wajah dan mulut sangat mendukung saat sedang berbicara didukung dengan sinyal dari otak. Untuk melatih kekuatan dari otot-otot pada wajah dan mulut ini lah, anda bisa melakukannya dengan menggunakan sedotan. Contoh permainannya adalah meniup tepung dengan sedotan, minum menggunakan sedotan dan meniup balon. Selain itu, permainan lain yaitu bermain flashcard, puzzle 

5. Beri penghargaan

Ilustrasi bayi (unsplash.com/Omar Lopez)

Salah satu hal penting yang harus diketahui orang tua tentang pola asuh anak adalah kebutuhan anak akan penghargaan. Memberikan penghargaan bisa dibilang lebih efektif memotivasi anak untuk mencapai sesuatu ketimbang memberikan sanksi atau hukuman.

Konsep ini juga berlaku pada saat anak sedang belajar berbicara. Ketika anak berhasil mengucapkan beberapa kata atau merangkai sebuah kalimat, jangan lupa untuk melontarkan pujian. Pujian yang tulus dari orang tua akan membuatnya semakin semangat untuk belajar.

Bila anak salah melafalkan atau menggunakan kata, jangan mengkritiknya. Ketika anak mengalami kesulitan untuk menggunakan kata, jangan mendesaknya. Melakukan ini hanya akan membuat anak frustrasi. Perhatikan juga bentuk dorongan Anda. Bila tak ada yang mendengarkan anak, ia mungkin memilih untuk diam.

Baca Juga: 8 Etika Berinteraksi dengan Balita, Gak Boleh Langsung Pegang & Cium!

Writer

Hamim eha

Sahabat buku, suka nulis dan bercita-cita bisa travelling keliling dunia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya