TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Gaya Pola Asuh ala Rachel Vennya, Patut Dicontoh Orangtua Millennial

Sabar menjadi kata ajaib Rachel Vennya pada buah hatinya

instagram.com/rachelvennya

Rachel Vennya, seorang entrepreneur dan juga public figure memiliki kehidupan yang selalu disorot oleh publik. Apapun yang dilakukan Rachel selalu menjadi perhatian. Salah satunya, tingkah laku Biru yang sopan dan lemah lembut ketika berbuat salah dan bertanggung jawab atas kesalahannya tersebut menjadi viral. 

Banyak yang menanyakan bagaimana Biru menjadi semanis itu dalam bersikap. Berikut gaya pola asuh ala Rachel Vennya yang dibagikan lewat instastory-nya, patut sekali dicontoh oleh orangtua millennial.

1. Jangan marah di sekitar anak

instagram/rachelvennya

Meskipun Rachel mengakui jika susah dalam mengontrol emosi namun dia selalu berusaha mengendalikan dirinya ketika di depan anak. Upayakan jangan marah di sekitar anak maupun pada anak itu sendiri. Jika memang sedang marah, lebih baik menjauh dan menenangkan diri terlebih dahulu.

Ketika anak hendak tidur, usaplah kepalanya dan katakan hal yang positif seperti anak baik dan anak sabar. Selain itu, hindari menggosip di depan anak meskipun sedang tertidur, karena akan masuk ke alam bawah sadarnya.

2. Memberikan arahan pada anak dengan kalimat positif

instagram/rachelvennya

Anak kecil belum mengetahui hal yang benar dan salah. Maka sudah menjadi tugas orangtua untuk memberi tahunya. Bukan cuma dilakukan sekali namun berkali-kali. Ketika anak marah karena tidak dituruti keinginannya, ucapkan “sabar” padanya.

Mengubah kata jangan menjadi kalimat positif bisa lebih menenangkan bagi anak untuk menerima arahan orangtua. Contohnya “jangan berisik” diganti menjadi “diem dulu yuk sebentar” atau “tenang ya”. Selain itu, tahanlah diri agar tidak melabeli anak dengan hal negatif seperti anak nakal, bandel dan lainnya. Karena kata-kata negatif tersebut akan diserap oleh anak.

Baca Juga: 6 Pola Asuh yang Tanpa Sadar Bikin Anak Suka Membantah

3. Bantu anak menyelesaikan permasalahan

instagram/rachelvennya

Setiap kali anak melakukan kesalahan, bantulah anak untuk mencari cara menyelesaikannya. Contoh sederhananya, jika lantai kotor karena air minum tumpah, maka lap lah lantai itu. Buatlah anak melakukannya dengan senang hati, orang tua dapat mengajak dan memberi solusi dengan dibuat lagu yang menarik.

4. Berkata lemah lembut karena anak meniru dari apa yang dilihatnya

Ketika orangtua dan lingkungan sekitar berkata lemah lembut, anak akan berkata lemah lembut pula. Dan sebaliknya ketika orangtua suka berbicara dengan nada tinggi dan membentak, maka anak akan meniru demikian. Anak itu bagaikan sponge, dia menyerap apa yang ada di sekitarnya. Jangan berharap anak akan melakukan hal yang tidak orangtua lakukan karena dia akan mencontoh yang nyata ada di hadapannya.

Menunjukkan kasih sayang suami istri di depan anak juga bagus agar anak merasa aman. Hindarilah cekcok rumah tangga agar jangan sampai meledak di depan anak. Begitupun ketika sedang pusing masalah kerjaan, jangan mendekati anak dulu karena aura negatifnya akan terserap oleh anak. Jadi menjauh dan menenangkan diri dahulu adalah solusi terbaik.

5. Jangan menyalahkan anak atas perilaku tidak baiknya

instagram/rachelvennya

Anak yang masih kecil berada dalam kendali orangtua. Ketika anak bermain gadget, jangan salahkan anak ketika kecanduan, tanyakan pada diri sendiri siapa yang memberikan gadget itu. 

Contoh lain seperti, jangan bilang, “abang nonton mulu sih” tapi “kalo abang bobo sekarang besok bisa nonton, kan hari ini udah nonton, gapapa ya?" Meskipun anak tidak langsung menerima dan menangis, tenangkan dia dengan dipeluk serta berkata sabar dan tetap tidak mengubah rules. Dengan hal ini akan mengetahui bahwa tidak semua keinginannya dapat terpenuhi, dan orang tua hadir ketika dia sedih.

Baca Juga: 5 Perbedaan Pola Asuh Orangtua Millennial Vs Orangtua Baby Boomers

Verified Writer

Hesti Mahmudah

Belajar meracik kata-kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya