TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Memuji Anak dengan Efektif, Harus Realistis!

Biar anak merasakan ketulusan dalam pujian orang tuanya

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

Anak-anak cenderung menyukai pujian. Pujian memiliki efek yang kuat pada anak-anak untuk belajar serta berpikir. Dengan pujian yang efektif, anak akan lebih termotivasi serta berdaya untuk terus berusaha. Pujian juga membantu anak dalam mengatasi masalah maupun tantangan.

Jika orang tua memberikan pujian yang tidak realistis atau berlebihan pada anak, ternyata hal tersebut justru dapat membuat anak merasa ragu akan kemampuannya sendiri, lho! Biar orang tua gak keliru, simak inspirasi cara memuji anak dengan efektif melalui artikel berikut, yuk!

1. Hindari fokus memuji karakteristik orangnya

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tidak sedikit dari kita yang fokus memuji karakteristik seseorang alih-alih perilaku, usaha, maupun sikap seseorang tersebut. Padahal, pujian yang efektif adalah ketika orang fokus terhadap perilaku seseorang, bukan pada karakteristik seseorang itu. Memuji perilaku, usaha, maupun sikap membuat anak merasa yakin bahwa ia memiliki kendali atas perbuatannya.

Dweck, seorang profesor bidang psikologi di Stanford University dalam penelitiannya tentang efek memuji, menemukan bahwa anak yang dipuji kepintarannya mudah frustasi ketika mengalami kegagalan. Mereka juga takut untuk mengambil risiko. Sebaliknya, anak yang dipuji usaha maupun perilakunya, mudah bangkit ketika tidak berhasil menyelesaikan suatu tugas. Mereka juga bakal berusaha lebih keras di kesempatan selanjutnya.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Lansia yang Berperilaku seperti Anak Kecil

2. Memberikan pujian dengan tulus dan realistis

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Pujian tentu perlu diberikan secara tulus. Tulus di sini adalah untuk memberikan apresiasi maupun penghargaan kepada anak, bukan semata-mata agar anak mau menuruti apa yang diperintahkan oleh orang tua atau agar anak segera merasa bahagia. Anak mampu memahami apakah pujian dari orang tuanya terbilang tulus atau tidak, lho! Dengan begitu, orang tua harus memberikan pujian kepada anak tanpa berlebihan dan terkesan dibuat-buat. Hindari memberikan pujian berlebihan seperti, “Kamu adalah anak paling hebat di dunia.” Pujian semacam itu tergolong berlebihan. Anak yang mendengarnya justru bisa merasa bahwa dirinya tidak mampu melakukan suatu hal dengan lebih baik.

3. Sertakan konsekuensi positif dari perilaku yang dilakukan

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Josh Willink)

Orang tua bisa memuji anak dengan menyertakan pula konsekuensi positif dari perilaku yang dilakukannya. Dengan begitu, anak akan memahami nilai baik dan nilai manfaat dari perilaku yang dilakukannya itu. Ajarkanlah anak untuk memahami sebab akibat dari sebuah perbuatan.

Misalnya, ketika anak meletakkan sepatunya di rak sepulang sekolah, orang tua bisa memuji anak dengan mengucapkan kalimat, “Bagus sekali Kakak sudah meletakkan sepatu di rak. Rumah kita jadi rapi." Dari contoh tersebut, anak bisa memahami bahwa konsekuensi positif dari perilaku meletakkan sepatu di rak adalah rumah menjadi rapi.

4. Memuji dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Memuji anak juga harus menggunakan kalimat sederhana. Jangan sampai anak malah tidak mengerti maksud dari pujian yang dilontarkan oleh orang tuanya. Melansir laman momsmoney.id, memuji anak sebaiknya dilakukan secara deskriptif.

Memuji secara deskriptif bisa membantu menghilangkan tekanan pada anak untuk menjadi sempurna. Memuji secara deskriptif juga terbilang realistis. Misalnya, gunakanlah kalimat pujian, seperti “Lukisan Kakak bagus, ya. Kakak pakai cara melukis yang barukah?” dibanding menggunakan kalimat, “Lukisan Kakak sangat fantastis. Suatu hari, Kakak pasti akan menjadi pelukis terbaik di dunia.”

Verified Writer

Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya