TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Ucapan Perlu Diajarkan pada Anak untuk Menanamkan Sopan Santun

Kebiasaan yang baik akan mendatangkan suatu hal yang baik

ilustrasi anak kecil (unsplash.com/Leo Rivas)

Restianti (2021) dalam bukunya pernah mengatakan bahwa belajar sopan-santun sedari dini akan membentuk anak menjadi pribadi dewasa yang bertata krama. Dari sana, anak akan memahami hal yang benar dan yang salah. Anak pun jadi mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan dalam berbagai macam kesempatan.

Penanaman sopan santun pada anak dapat dilakukan dengan mengajarinya berbahasa yang elok. Pernah mendengar "bahasa cerminan kepribadian", bukan? Nah, berikut telah penulis rangkum mengenai enam ucapan yang perlu diajarkan keluarga pada anak untuk menanamkan kesopanan dan kesantunan dalam dirinya.

1. Mengucapkan "terima kasih" kepada orang yang telah memberikan pertolongan maupun hadiah

ilustrasi orang menolong (unsplash.com/Annie Spratt)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terima kasih bermakna rasa syukur. Terima kasih diucapkan oleh seseorang kepada orang yang telah memberikan pertolongan maupun hadiah. Untuk menanamkan kesopanan dan kesantunan pada anak, hendaknya anak diajari mengucapkan kata sederhana ini.

Misalnya, saat ia diberi mainan oleh neneknya, orang tua perlu menegaskan pada anak bahwa ia perlu mengucapkan terima kasih atas mainan yang telah neneknya berikan. Kebiasaan ini nantinya akan membuat anak tidak merasa sungkan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang lain. Anak juga bisa belajar untuk menghargai orang-orang di sekitarnya.

Selain itu, penanaman kebiasaan pada anak dalam mengucapkan terima kasih juga bisa dicontohkan oleh orang tuanya sendiri. Misalnya, ketika orang tua meminta tolong kepada anak untuk diambilkan sesuatu, orang tua patut menghargai kesediaannya dengan mengucapkan terima kasih. Jangan lupa untuk senantiasa mengatakan terima kasih setiap kali anak telah memberikan bantuan sekecil apa pun itu.

2. Mengucapkan "maaf" ketika telah melakukan kesalahan

ilustrasi anak kecil (unsplash.com/Caleb Woods)

Dalam KBBI, kata maaf bermakna ungkapan permintaan ampun atau penyesalan. Kata maaf diucapkan oleh seseorang ketika merasa telah melakukan kesalahan kepada orang lain. Anak hendaknya diajari untuk tidak segan mengucapkan kata ini kala ia berbuat khilaf maupun salah.

Misalnya, ketika anak telah memukul temannya karena merebutkan mainan, orang tua seyogianya proaktif mengajak anak untuk meminta maaf. Tindakan ini memang begitu sederhana, tetapi dapat membentuk kepribadian anak yang positif.

Tidak lupa juga ketika orang tua mengajarkan anak untuk meminta maaf, hendaknya dibarengi dengan pernyataan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dari sana, anak akan belajar untuk benar-benar menyesali perbuatannya dan memahami bahwa perbuatan tersebut memanglah tidak baik.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Kecil untuk Mengajarkan Tata Krama pada Anak, Wajib Tahu!

3. Mengucapkan "tolong" saat meminta bantuan kepada orang lain

ilustrasi anak bermain (unsplash.com/Mieke Campbell)

Tolong berarti bantu. Kata tolong diucapkan oleh seseorang ketika meminta bantuan kepada orang lain. Penanaman kebiasaan ini dapat dimulai dari orang tuanya sendiri yang senantiasa mengucapkan kata tolong setiap kali hendak meminta bantuan, sekecil apa pun itu. Misalnya, saat ibu meminta tolong untuk dibukakan pintu, diambilkan minum, dan lain sebagainya.

Hal yang perlu diingat ialah dalam menanamkan kebiasaan ini, hindari tindakan memaksa. Misalnya, ketika kita sebagai orang tua sudah mencontohkan mengucapkan kata tolong setiap kali meminta bantuan pada anak, tetapi anak tidak mengucapkan kata tersebut saat meminta tolong pada kita, kita tidak lantas menolak keinginannya.

Dalam kondisi seperti itu, orang tua hanya perlu mengingatkan anak dengan cara yang baik tanpa adanya paksaan. Perlahan, anak pun akan mengenal pentingnya mengucapkan kata itu saat meminta pertolongan.

4. Mengucapkan "permisi" sebagai bentuk menghargai dan menghormati orang lain

ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/note thanun)

Kata permisi bermakna izin atau perkenan. Kata ini berkaitan dengan sikap menghargai orang lain. Orang tua seyogianya memberikan kesadaran serta pemahaman kepada anak bahwa setiap orang memiliki privasi yang perlu dihargai dan dihormati. Contohkan kepada mereka, jika mereka (anak) hendak masuk rumah atau kamar orang lain, jangan lupa untuk mengetuk pintu dan mengucapkan permisi terlebih dahulu.

Selain itu, Restianti (2021) mengatakan bahwa untuk mengajarkan kata permisi kepada anak, orang tua juga dapat mengajarinya lewat bacaan maupun dongeng. Misalnya, melalui fabel, orang tua bisa bercerita tentang seekor kancil yang selalu mengatakan permisi. Ceritakanlah kepada anak bahwa kata tersebut senantiasa diucapkan Kancil setiap kali masuk ke kamar Tupai dan saat ia berjalan melewati Kadal tua yang sedang duduk.

5. Mengucapkan "silakan" untuk membentuk pribadi yang memiliki rasa toleransi terhadap orang lain

ilustrasi anak dan orang tua (unsplash.com/Alexander Dummer)

Selain kata permisi, kata silakan juga ada baiknya diajarkan kepada anak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, silakan bermakna sudilah kiranya (kata perintah yang halus). Di situasi tertentu, kata silakan merupakan jawaban dari kata permisi.

Orang tua dapat memberikan contoh bagaimana menggunakan kata silakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang meminta izin untuk masuk ke kamar kita, kita dapat mengatakan silakan jika memperkenankannya. Kebiasaan positif mengucapkan kata silakan dapat membuat anak memiliki rasa toleransi terhadap orang lain.

Baca Juga: 10 Tata Krama Bertamu yang Perlu Diketahui Anak, Melatih Sopan Santun 

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya