5 Pola Asuh yang Membuat Anak Tumbuh Menjadi Keras Kepala
Orangtua perlu tau!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua selalu menjadi hal yang menantang. Tak hanya saat akan mempunyai anak pertama, anak-anak selanjutnya juga butuh proses belajar baru untuk mendidiknya. Sebab beda anak tentu beda karakter.
Ayah-Bunda tentu tak jarang dihadapkan pada situasi dimana adik dan kakak memiliki karakter yang sangat bertolak belakang. Misalnya sang kakak sangat keras kepala, sedangkan adiknya mudah menangis. Tentu akan sulit menemukan titik tengah.
Karakter anak tak hanya dipengaruhi oleh kode genetik dari orangtuanya saja, tapi juga dipengaruhi oleh pola asuh yang diberikan. Berikut adalah lima pola asuh yang membuat anak tumbuh menjadi keras kepala. Simak baik-baik, ya!
1. Sering membentak anak
Anak adalah cermin bagi orangtua. Jika orangtua mencontohkan prilaku yang lembut dan baik, maka anak akan tumbuh dengan hati yang lembut pula. Sebaliknya, jika orangtua senantiasa berprilaku keras, maka anak juga akan tumbuh jadi pribadi yang keras.
Apalagi jika orangtua sering membentak anak. Hal ini akan menyebabkan luka batin yang membuat anak menjadi keras kepala. Dilansir Psychology Today, Matt Huston seorang psikiater menjelaskan,
"Anak ibaratkan gelas berkaca tipis. Jika kita masukkan sesuatu yang terlalu panas atau dingin, ia akan pecah. Dan mereka tak akan sama lagi setelah pecah," katanya mengumpamakan.
Baca Juga: Gak Menuntut Anak, 5 Poin Penting dalam Menerapkan Healthy Parenting
Baca Juga: 5 Kesalahan Parenting yang Buat Anak Sulit Mengerti Emosinya Sendiri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.