TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Melakukan 5 Hal Ini Bisa Membuat Anak Jadi Keras Kepala 

Hati-hati, ya!

pexels/Alena Sheckhovtcova

Keras kepala memang sifat dasar yang pasti dimiliki semua anak. Meskipun begitu, anak yang dididik dengan baik dan benar tidak akan tumbuh menjadi semakin keras kepala ketika ia dewasa. Sayangnya, terkadang orangtua tidak sabar dalam mendidik anak dan melakukan hal-hal kurang menyenangkan. Hal inilah yang kemudian membuat anak tumbuh menjadi keras kepala!

1. Berteriak atau membentak anak

pixabay/Mandyme27

Ketika anak tidak mau mendengarkan orangtua, terkadang orangtua menjadi kesal dan akhirnya berteriak dan membentak anak. Orangtua berharap dengan membentak, anak akhirnya mengerti perlakuan buruk mereka. Padahal, anak akan menjadi diam dan takut dengan orangtuanya. 

Sikap berteriak dan membentak bisa menimbulkan luka dan kesedihan dalam hati anak. Ketika tumbuh, anak akan tumbuh menjadi keras kepala. Dia juga akan berteriak dan membentak ketika ia sedang berselisih paham seperti apa yang orangtuanya lakukan dahulu.

2. Selalu menyelesaikan masalah dengan suara keras dan nada tinggi

pexels/craig

Hampir mirip dengan poin sebelumnya, anak akan tumbuh keras kepala apabila orangtua sering menyelesaikan masalah dengan suara keras dan nada tinggi. Bukan berarti ayah dan ibu marah, namun orangtua merasa dapat menaklukkan anak apabila ia menggunakan suara keras dan nada tinggi seolah-olah marah.

Ketika orangtua sering melakukan demikian, anak bakal meniru apa yang dilakukan ayah dan ibunya. Ia merasa dengan berbicara keras dan menggunakan nada tinggi, ia akan menang dari perdebatan yang sedang dia hadapi. Padahal, ada pepatah mereka yang menunjukkan emosi lebih dahulu dalam perdebatan adalah orang yang kalah.

Baca Juga: 5 Perbedaan Pola Asuh Orangtua Millennial Vs Orangtua Baby Boomers

3. Tidak konsisten dengan tindakan

pexels/thiszun

Orangtua juga harus bersikap konsisten terhadap anak. Ketika anak terlihat keras kepala, papa dan mama harus mampu memberi batas apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Biarkan anak mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan sehingga lambat laun anak mengerti apa yang tidak disenangi oleh orangtuanya.

Selain itu, apabila orangtua tidak bersikap konsisten, anak akan merasa mendapat celah dari sikap tak konsisten ayah dan ibunya. Mereka tidak akan memahami apa yang sesungguhnya tidak dikehendaki orangtuanya. Akhirnya, anak tumbuh semakin keras kepala.

4. Selalu mengabulkan permintaan anak

pexels/Josh Willink

Siapa sih orangtua yang gak ingin mengabulkan keinginan anaknya? Sayangnya sebagai ayah dan ibu kita harus mampu memberi batasan dalam hal permintaan anak agar mereka tidak tumbuh manja. 

Ketika orangtua selalu mengabulkan permintaan anak, tentunya anak akan merasa ia selalu mendapat apa yang dia inginkan. Akhirnya, ketika anak tidak berhasil mendapatkannya, ia akan menjadi sangat keras kepala. Sikap ini tentunya akan berbahaya untuk dirinya di masa dewasa!

Baca Juga: 6 Pola Asuh yang Tanpa Sadar Bikin Anak Suka Membantah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya