TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kalimat Terlarang yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua pada Anaknya 

Hati-hati, anak bisa terluka!

pexels/Ketut Subiyanto

Ketika sedang emosi atau kesal pada anak, orangtua kerap mengucapkan kalimat kurang pantas. Mungkin kalimat ini dilontarkan tanpa sengaja, namun ternyata bisa berdampak buruk untuk anak. Lantas apa saja bentuk kalimat terlarang ini? Yuk, kita simak!

1. "Kamu, sih..."

unsplash/Marcos Paulo Prado

Kalimat yang bersifat labelling dan judgmental seperti "Kamu sih nakal" atau "Kamu sih malas", mungkin terdengar biasa. Padahal, kalimat ini bisa berdampak buruk untuk anak lho!

Mereka gak hanya terluka secara emosional. Mereka juga bisa meniru mengatakan hal serupa pada orang-orang sekitarnya.

Daripada menggunakan kalimat-kalimat seperti ini, lebih baik ubah kalimat menjadi lebih suportif. Misalnya "Mama tahu kamu pintar, apalagi kalau kamu semakin rajin belajar!". Buat anak merasa didukung, ya!

2. "Jangan cengeng!"

pexels/Ba

Menangis adalah respons wajar dari seseorang ketika merasa terluka. Meskipun begitu, terkadang orangtua terlalu terbawa emosi sehingga membentak anak dan berkata "Jangan cengeng!" untuk menghentikan tangisan anak.

Anak yang terbiasa mendengar kalimat tersebut, akan merasa takut untuk meluapkan kesedihannya. Hal ini pun bisa berdampak pada kecerdasan emosionalnya di masa dewasa. Ia bisa tumbuh kurang empatik.

Oleh karena itu, cobalah untuk lebih sabar ketika anak menangis. Apabila merasa emosi, tenangkanlah diri dahulu baru menghadapi anak.

Baca Juga: 5 Langkah Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak, Ajak Kenal Perasaan!

3. "Jangan ganggu!"

pexels/Yan

Ketika orangtua sedang sibuk dan harus mengurus anak juga, terkadang mereka bisa membentak "Jangan ganggu!" agar bisa fokus bekerja. Ternyata, kalimat ini bisa membuat anak merasa tak diinginkan oleh orangtuanya lho!

Supaya bisa mengalihkan perhatian anak ketika sedang sibuk, orangtua bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan positif. Misalnya, mengajaknya mengerjakan pekerjaan rumahnya atau melakukan hobinya.

4. "Masa gini aja gak bisa?"

Pexels/Gustavo Fring

Kalimat "masa gini aja gak bisa?" sering dilontarkan orangtua ketika merasa anaknya tidak mengalami perkembangan yang ia harapkan. Mungkin, maksud orangtua ingin memicu semangat anak, padahal kalimat ini bisa membuatnya malu.

Saat mengatakan kalimat tersebut, orangtua secara tak sadar memasang standar terhadap anaknya. Akhirnya, ia cepat emosi ketika anak tak bisa memenuhi standar tersebut. Dari sini, orangtua harus ingat bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Baca Juga: Bukan Ancaman, Ini 5 Bentuk Disiplin Positif pada Anak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya