TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara Mengatasi Komunikasi Buruk dengan Mertua

Harus segera diperbaiki agar hubungan kembali harmonis

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/Kampus Production)

Komunikasi yang buruk dengan mertua merupakan masalah yang sering dihadapi oleh banyak pasangan. Konflik atau ketegangan dalam hubungan dengan mertua dapat memengaruhi keharmonisan hubungan pernikahan dan bahkan menyebabkan stres dan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mengatasi masalah komunikasi ini dengan cara yang sehat dan efektif.

Dilansir Family Education, ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi komunikasi yang buruk dengan mertua. Yuk, simak buat tau caranya!

Baca Juga: 5 Strategi Komunikasi untuk Mengungkapkan Rasa Sakit pada Pasangan

1. Selalu bersikap ramah

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam hubungan keluarga, ada kalanya mungkin sulit untuk mempertahankan sikap ramah terutama jika ada konflik atau perbedaan yang muncul. Namun, kamu tetap perlu meluangkan waktu untuk memberi salam ramah kepada mertua dan berbicara dengan nada yang penuh hormat sepanjang waktu, meskipun mungkin kamu tidak merasa bahwa mereka melakukan hal sama terhadapmu.

Selain kata-kata yang diucapkan, bahasa tubuh juga penting dalam komunikasi. Pastikan kamu menjaga bahasa tubuh positif, seperti sikap terbuka, senyum, dan kontak mata saat berbicara dengan mertua. Jika ada perbedaan pendapat atau ketegangan yang muncul, usahakan untuk menghindari konflik yang tidak perlu. Pilihlah untuk menghindari argumen yang tidak produktif dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Baca Juga: 3 Cara Komunikasi Toksik yang Bisa Mengancam Langgengnya Hubungan

2. Tetap tenang

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/cottonbro studio)

Hubungan dengan mertua bisa menjadi luar biasa, tetapi juga bisa menimbulkan stres. Kamu mungkin tidak sependapat dalam hal politik atau mertua kamu mungkin mengkritik gaya pengasuhanmu. Meskipun kamu memiliki hak untuk menetapkan batasan dan tidak membiarkan dirimu direndahkan, sangat membantu jika kamu juga bisa mengendalikan diri dengan baik dalam momen-momen yang penuh ketegangan.

Mengambil napas dalam-dalam atau bahkan keluar sejenak dapat membantu membersihkan pikiranmu sehingga konflik kecil tidak berubah menjadi pertengkaran yang memanas. Ingatlah bahwa jika ada sesuatu yang mengganggumu, sampaikanlah kepada pasanganmu nanti dan carilah solusi bersama.

3. Kenali perbedaan dan hargai keberagaman

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/Elina Fairytale)

Jika kamu dan mertua memiliki perbedaan pandangan, jadilah pendengar yang baik dan berusaha memahami sudut pandang mereka. Dengarkan dengan hati yang terbuka dan jangan langsung menyerang atau mempertentangkan pendapatmu. Dengan memperlihatkan sikap yang terbuka dan menghargai perbedaan, kamu dapat menciptakan ruang untuk dialog yang konstruktif.

Selain itu, penting juga untuk menghormati batasan pribadi mertua. Setiap individu memiliki privasi dan kehidupan pribadi mereka sendiri. Jangan mencampuri urusan pribadi mertua atau mencari tahu terlalu banyak tentang kehidupan mereka jika mereka tidak mengungkapkannya secara sukarela. Berikan mereka ruang untuk menjaga privasi mereka dan hargai batasan yang mereka tetapkan.

Baca Juga: 5 Cara Komunikasi yang Keliru dengan Mertua, Menyalahkan Anaknya?

Verified Writer

Larasati Ramadhan

Ig: @larasatiram

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya