TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri Orangtua Milenial, Salah Satunya Berbagi Tugas Rumah Tangga!

Rumah tangga itu bukan tanggung jawab satu pihak saja, lho!

Ilustrasi keluarga (pexels.com/Migs Reyes)

Dengan semakin berkembangnya pendidikan dan mudahnya akses informasi seperti sekarang, mau tak mau, hal itu memengaruhi budaya serta gaya hidup sehari-hari. Termasuk bagaimana para generasi milenial menjalankan perannya sebagai orangtua.

Di bawah ini akan dibahas mengenai ciri-ciri orangtua generasi milenial. Coba deh, dicek apakah kamu dan pasangan sudah menerapkan?

1. Berbagi tugas rumah tangga

Ilustrasi suami memasak (pexels.com/Amina Filkins)

Jika orangtua generasi terdahulu dalam menjalankan peran suami istri lebih menerapkan budaya patriarki, di mana peran suami sangat mendominasi, hal itu terlihat berbeda di generasi milenial. Sudah banyak yang sadar, bahwa namanya rumah tangga itu dijalankan sebagai satu tim. Sehingga, tak ada yang namanya mengandalkan salah satu pihak saja, misalnya hanya istri saja yang melakukan tugas domestik.

Kini, para lelaki pun tak malu untuk turun tangan melakukan tugas-tugas rumah tangga, seperti menyapu, mengepel, hingga memandikan bayi. Rumah tanggamu sudah menjalankan ini?

Baca Juga: 5 Tips bagi Orangtua untuk Bantu Anak Mengeksplorasi Bakat, Penting!

2. Lebih open minded

Ilustrasi anak lelaki sedang mencuci piring (pexels.com/Gustavo Fring)

Kalau dulu, tugas domestik selalu ditangani anak perempuan, kini tak lagi. Saat ini, para orangtua milenial lebih open minded. Mereka mendidik putra putrinya, untuk bisa melakukan tugas apa pun, dan saling membantu sama lain. Sudah bukan zamannya lagi, tugas masak dan cuci piring dilimpahkan ke anak perempuan. Anak lelaki pun harus dilibatkan, supaya ketika ia dewasa, jadi gak anti atau malu melakukan hal itu.

3. Pola asuh berdasarkan ilmu parenting

Ilustrasi ayah dan anak perempuannya (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Segala sesuatu, hasilnya akan lebih baik jika dilakukan berdasarkan ilmu. Termasuk juga dalam pengasuhan anak. Meski orangtua dulu sudah melakukan usaha yang terbaik untuk menjalankan perannya sebagai orangtua, tapi tak bisa dimungkiri, ada banyak praktik pengasuhan anak yang ternyata ketika diteliti, ternyata kurang tepat.

Misalnya saja, dulu melihat anak dibentak-bentak orangtua adalah hal biasa dan dimaklumi. Tapi ternyata, cara pengasuhan seperti itu justru berbahaya bagi perkembangan psikologis anak.

Dan bersyukurnya, orangtua milenial saat ini lebih melek ilmu parenting, karena aksesnya lebih mudah. Sehingga pengasuhan anak pun jadi tidak sembarangan dan dapat dilakukan dengan benar.

4. Lebih ekspresif dalam mengungkapkan rasa sayang

Ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/Elly Fairytale)

Orangtua milenial, tak merasa sungkan untuk bisa mengekspresikan dengan bebas rasa sayang dan cinta kasih mereka pada anak-anaknya. Mulai dari sering memeluk anak, mencium mereka, mengucapkan terima kasih, dan sebagainya.

Dan dampaknya pun positif. Anak jadi tumbuh menjadi lebih bahagia, mampu mengungkapkan emosinya dengan lebih terbuka, dan pastinya jadi lebih empati.

Baca Juga: 5 Hal yang Membuatmu Jadi Orangtua yang Toksik, Hindari Melakukannya!

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya