Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Watak atau sifat seorang anak merupakan sesuatu yang tidak mudah ditebak. Ini bisa datang dari turunan orangtua atau saudara lainnya yang masih memiliki ikatan darah. Dalam menanggapinya tentu ada strategi yang berbeda-beda, harus disesuaikan dengan karakter anak.
Bagi orangtua yang memiliki anak berwatak sensitif, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Sebab karakter ini perlu perhatian khusus agar bisa tumbuh menjadi individu yang bijaksana, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Mereka memiliki kepekaan yang sangat tinggi
unsplash.com/@patrickian4 Kata sensitif tak bisa lepas dari rasa peka yang sangat tinggi. Saat orangtua kecewa, sedih atau merasakan hal lainnya tanpa memberi tahu anak, mereka yang berwatak seperti ini bisa mengetahui dengan sendirinya. Ini yang menjadi keunggulan mereka, anak berwatak sensitif akan tumbuh menjadi seorang yang pengertian dan peduli bila dibimbing dengan tepat.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Orangtua Menghadapi Depresi pada Anak Remaja
2. Sabar dan jangan terburu-buru saat mengaturnya
unsplash.com/@lukepennystan Masih terkait dengan rasa kepekaannya yang tinggi, anak berwatak sensitif merupakan seorang yang pandai mengendalikan dirinya sendiri. Sebagai sosok yang berusaha mengerti sifat anak, sebaiknya orangtua sabar dan jangan terburu-buru saat mengatur mereka. Diam-diam mereka tengah berusaha memperbaiki dan mengatur apa yang seharusnya dilakukan dengan benar.
Bila orangtua tidak mau mengerti keadaannya seperti ini, akhirnya sang anak justru akan malas untuk bertindak karena terlanjur sakit hati atas sikap orangtuanya yang enggan menunggu dengan sabar.
3. Jangan beri penolakan, beri saran yang lebih membangun
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
unsplash.com/@xaviermoutonphotographie Jika anak berada di persimpangan dan membuat keputusan yang salah, memarahinya adalah hal yang mudah. Tapi perlu diingat karena mereka punya sifat yang istimewa, maka orangtua juga perlu memperlakukannya secara ekstra.
Jangan beri penolakan tapi ajukan saran yang lebih membangun. Anak bertipe sensitif bukan seorang yang bisa diberi peringatan keras untuk bangkit, tapi cara perlahan yang akan membuatnya mau mencoba berusaha lebih baik.
4. Beri kepercayaan penuh terhadap mereka
Semakin dipercaya maka semakin besar rasa tanggung jawab yang akan dimiliki. Itu yang menjadi acuan bagi mereka menunjukkan seberapa jauh kematangannya dalam bersikap. Anak yang berwatak sensitif akan merasa berkecil hati saat orangtuanya selalu berpikiran negatif dan mengalami krisis kepercayaan dengan mereka.
Bila dibiarkan maka potensi yang seharusnya bisa berkembang akan terbuang, karena anak enggan untuk mencoba mendalami tanpa ada rasa kepercayaan dari sang orangtua.
Baca Juga: 5 Sikap yang Perlu Orangtua Terapkan Jika Anak Mengalami Bullying