TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Orangtua yang Terluka Bisa Melukai Anak, Sudah Tahu? 

Jangan memendam emosi negatif, efeknya bikin bahaya 

ilustrasi orang tua marah (freepik.com/master1305)

Ketika seseorang terluka ia pasti merasakan sakit. Sayangnya, gak sedikit orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terluka. Biasanya hal ini terjadi karena ia sering mengalihkan dan memendam perasaan demi berusaha menguatkan diri. Padahal emosi yang sedang dirasakan itu juga butuh pengakuan, lho.

Apabila perasaan itu tidak diungkapkan dan hanya dipendam, suatu saat nanti pasti akan membuncah. Bahkan bisa jadi lebih berbahaya seperti bom waktu. Seperti dalam perjalanan hubungan orangtua dan anak.

Jika orangtua terluka dan memilih memendam dalam menyelesaikan masalahnya, pasti akan berpengaruh terhadap hubungannya pada anak. Bahkan bisa jadi orangtua bersikap melukai anak. Berikut ini beberapa ulasan tentang penyebab orangtua bisa melukai anaknya:

1. Membawa banyak luka dari masa lalu 

ilustrasi sakit hati (freepik.com/freepik)

Didikan nenek dan kakek kita berpengaruh besar kepada orangtua kita. Begitu juga didikan orangtua terhadap kita, sangat berpengaruh terhadap perilaku kita. Barangkali dampak yang diberikan bisa berupa positif maupun negatif.

Namun, jika orangtua membawa luka dari masa lalu sampai ke kehidupan selanjutnya, kemungkinan dapat membuat orang tua melampiaskan emosinya kepada anak. Sebab luka yang dibawa belum seratus persen sembuh. Maka dari itu, penting untuk menyelesaikan urusan masa lalu sebelum memutuskan berumah tangga.

2. Kurangnya pengetahuan perihal parenting 

ilustrasi keluarga bahagia (freepik.com/senivpetro)

Setiap orang menjalani proses belajar kehidupan setiap harinya. Karena kehidupan memang tidak pernah habis dari kata pelajaran. Pentingnya belajar menyesuaikan keadaan dan zaman dapat mempengaruhi pola pikir dan sudut pandang seseorang.

Pengetahuan diperlukan agar saat menjalani hidup seseorang dapat tenang dan santai ketika berinteraksi. Sayangnya, orang tua zaman dahulu memiliki keterbatasan akses pengetahuan yang mendukung tentang parenting. Maka dari itu, informasi terkait mengelola emosi diri sendiri dan dalam mengajari anak belum bisa sepenuhnya dikatakan baik. Hal inilah yang menjadi sebab para orangtua yang terluka dapat dengan mudah melukai anaknya karena keterbatasan ilmu yang dimiliki.

Baca Juga: 7 Poin Penting dalam Parenting agar Anak Tumbuh Cerdas dan Bijaksana

3. Masalah yang belum terselesaikan 

ilustrasi memikirkan masalah (freepik.com/benzoix)

Hidup memang penuh dengan masalah. Masalah datang untuk mendewasakan diri supaya menjadi pribadi yang lebih bijak lagi. Tidak bisa dihindari bahwa terkadang masalah yang datang dapat menimbulkan emosi dalam diri. Emosi tersebut butuh pengakuan dan penyelesaian.

Jika menyangkut orangtua yang belum bisa menyelesaikan masalahnya, mereka dapat dengan mudah melukai anaknya. Perilaku melukai anak ini, biasanya akan muncul ketika si anak melakukan perbuatan yang tidak tepat menurut orangtua. Kemudian kemarahan akan sangat mudah timbul lantaran dipicu perbuatan anak sehingga anak akan menjadi "sasaran empuk" untuk dilukai.

4. Insecure terhadap sesuatu 

ilustrasi wanita bersedih (freepik.com/rawpixel.com)

Ketidak percayaan terhadap diri sendiri merupakan hal yang dapat menyebabkan terhambatnya orang tua tidak mau terbuka akan suatu pengetahuan dan informasi. Jika hal ini terus dibiarkan maka besar kemungkinan rasa tidak percaya pada diri sendiri dalam berupaya memperbaiki diri tidak akan terlaksana.

Yakinlah bahwa dalam memperbaiki masa lalu, semua orang tua bisa melakukannya walau tidak mudah jalan yang harus dilewati. Membutuhkan proses dan kesabaran untuk bisa menyelesaikan masalahnya supaya tidak berdampak pada kesalahan dalam mendidik anak.

Baca Juga: 5 Cara Membangun Kedekatan antara Orangtua dengan Anak

Verified Writer

Maftukhatul Azizah

Berbagi energi positif melalui tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya