TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tanda Orangtua Belum Bisa Bersikap Dewasa pada Anak 

Sebagai anak, kamu mengalami yang mana?

Unsplash.com/daniel_santos88

Menjadi orangtua yang baik memang gak mudah. Bisa dibilang, butuh proses belajar seumur hidup menyesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Kedewasaan orangtua menjadi amat penting di sini.

Sayangnya, gak sedikit juga yang sudah menyandang status orangtua tetapi secara psikis belum sedewasa yang dibutuhkan untuk dapat mendampingi anak dengan baik. Apa saja tanda orangtua belum bisa bersikap dewasa pada anak? Simak ulasannya berikut ini:

1. Masih mengutamakan kesenangan sendiri ketimbang kebutuhan-kebutuhan anak 

Unsplash.com/lolygalina

Bukan berarti orangtua gak butuh sesekali menyenangkan diri sendiri. Namun ingat, sudah ada anak yang harus lebih diprioritaskan. Jangan sampai orangtua membuang lebih banyak uang untuk menyenangkan diri sendiri sementara untuk kebutuhan anak cenderung seadanya.

Misalnya, orangtua masih suka jajan ini itu, sementara kecukupan gizi anak terabaikan. Orangtua mengeluarkan gak sedikit uang untuk membeli rokok, tetapi susu untuk anak tak terbeli. Padahal, masa depan anak masih sangat panjang. Harus disiapkan sejak dini.

2. Bersikap gak sabar atas keingintahuan anak 

Pexels.com/olly

Memang pertanyaan-pertanyaan anak kadang bikin orangtua capek menjawabnya. Apa-apa ditanyakan, sering kali pertanyaannya diulang-ulang. Tetapi justru ini tanda keingintahuan anak berkembang dengan baik. Ini masa emas untuk mulai mengisi pikirannya dengan berbagai pengetahuan.

Namun orangtua yang gak dewasa bukannya memberikan jawaban yang memuaskan, malah asal-asalan saja. Berpikir jawaban mereka gak akan berpengaruh apa-apa pada anak. Beberapa orangtua bahkan sampai sering membentak anak dan menyebutnya cerewet.

3. Sering bertengkar hebat di depan anak 

Pexels.com/daisy-anderson

Kalau sekadar perselisihan kecil masih terbilang wajar terjadi dalam kehidupan sehari-hari suatu keluarga. Tetapi pertengkaran hebat orangtua jelas gak layak untuk dilihat anak. Saat emosi masing-masing tak terkendali, bukan cuma suara yang meninggi.

Sering kali juga melibatkan kata-kata yang tak pantas atau bahkan kekerasan fisik. Ini sangat buruk untuk psikis anak. Dia akan merasa ketakutan tanpa pernah tahu pada siapa dia bisa menceritakan rasa takutnya itu.

Baca Juga: Anak Susah Diatur? Coba Tanyakan dan Koreksi 5 Sikap Orangtua Ini! 

4. Bukannya mendukung bakat dan minat anak, malah memaksakan ambisinya

Unsplash.com/anthonytran

Barangkali orangtua hanya ingin yang terbaik untuk anak. Bisa juga dahulu ada cita-cita orangtua yang belum kesampaian sehingga ia ingin anak melanjutkannya. Tetapi apakah ini adil untuk anak?

Orangtua harus berpikiran terbuka. Anak-anak mereka sangat mungkin memiliki bakat dan minat yang amat berbeda dengan mereka. Jika dipaksakan, anak akan sangat tertekan dan hasilnya malah gak bisa maksimal.

5. Melarang hubungan asmara anak tanpa alasan yang jelas atau memaksakan perjodohan 

Unsplash.com/_aaarthy

Jika kekasih anak jelas memiliki catatan buruk, tentu wajar bila orangtua melarang hubungan mereka. Namun kalau sebenarnya tak ada alasan yang kuat, hanya perbedaan selera antara anak dengan orangtua, tentu ini egois sekali.

Bagaimanapun, anaklah yang akan menjalani hubungan itu. Ia yang paling tahu siapa yang cocok untuknya. Bila orangtua memaksanya untuk menikah dengan orang lain, siapa yang akan menanggung ketidakbahagiaan itu jika bukan anak? Apa tidak kasihan?

6. Selalu ingin anak serumah dengannya dan membaktikan diri 

Unsplash.com/imondryk

Padahal pada masa mudanya, orangtua juga merasakan sendiri besarnya keinginan untuk merantau dan belajar hidup mandiri. Jadi kenapa sekarang malah memaksa anak agar terus berada di sisinya dan mengabdikan diri padanya?

Entah anak laki-laki maupun perempuan, keduanya sama-sama punya hak untuk mengembangkan diri. Orangtua harus siap bila merantau atau tinggal terpisah dari mereka menjadi pilihannya.

Jika anak berhasil, tentu kebaikannya juga akan sampai pada orangtua. Jangan sampai anak menjadi gak berkembang karena terus dipaksa tinggal serumah dengan orangtua dan gak leluasa mengembangkan diri.

7. Mengatur rumah tangga anak  

Pexels.com/jonathanborba

Atas nama sudah lebih berpengalaman atau apa pun, orangtua semestinya mengerti bahwa direcoki urusan rumah tangganya itu sangat gak enak. Anak dan pasangannya tentu ingin membangun keluarga mereka sendiri. Sama seperti orangtua dahulu.

Maka orangtua seharusnya bisa menahan diri. Tunjukkan sikap dewasa dengan memberi kepercayaan pada anak dan menantu untuk menakhodai biduk rumah tangga mereka. Berikan masukan hanya bila anak benar-benar membutuhkannya.

Baca Juga: 5 Sikap Orangtua yang Bisa Membuat Anak Kehilangan Rasa Percaya Diri

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya