TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Mencegah Kesepian Orangtua setelah Anak Merantau

Mau tidak mau kamu harus bekerja di luar kota

ilustrasi lansia (pexels.com/Ivan Samkov)

Saat orangtuamu masih berusia di bawah 60 tahun, biasanya mereka aktif beraktivitas sendiri. Bahaya kesepian orangtua sudah mengintai, tetapi belum benar-benar terjadi. Namun setelahnya, seiring dengan penurunan kondisi fisik, orangtua yang tinggal sendirian di rumah bakal merasa kesepian.

Mereka selalu menunggu momen anak-anak pulang. Bahkan mungkin menyampaikan keinginannya supaya kamu atau saudaramu bekerja di dalam kota saja dan terus tinggal bersama mereka. Ketika hal tersebut tidak mungkin, masih ada delapan cara buat mengurangi rasa kesepian orangtua. Lekas bicarakan dengan saudara-saudaramu, ya!

1. Atur jadwal pulang dengan adik dan kakak agar bisa bergantian

ilustrasi lansia (pexels.com/RODNAE Productions)

Satu sisi, jadwal pulang yang tidak bersamaan memang membuat suasana rumah kurang seru. Namun di sisi lain, ini memastikan orangtuamu terus dikunjungi oleh anak-anaknya secara bergantian. Misalnya, seminggu sekali ada anak yang pulang.

Sementara itu, bila kalian pulang bersama-sama, orangtua bakal kesepian parah setelah kalian semua kembali ke kota masing-masing. Untuk bulan-bulan biasa, sebaiknya kalian pulang dengan bergantian. Baru saat hari raya kalian mudik bersamaan.

2. Sering-sering menelepon orangtua

ilustrasi lansia (pexels.com/Kampus Production)

Sedang tidak pulang bukan berarti kamu cuek pada orangtua di kampung halaman, ya. Apabila orangtua kesulitan membaca dan membalas pesan teks, meneleponlah. Mendengar suaramu saja telah membuat orangtua senang.

Tak perlu menunggu ada topik khusus untuk dibahas bersama orangtua. Semua obrolan ringan memadai buat bikin orangtua punya teman bicara. Menelepon orangtua beberapa kali dalam sehari juga boleh, lho. Seperti sebelum dan setelah kamu bekerja serta di jam istirahat kantor.

3. Mendorong orangtua untuk mengikuti berbagai kegiatan

ilustrasi lansia (pexels.com/A Koolshooter)

Sekalipun orangtua sudah pensiun dan mudah lelah, usahakan mereka masih punya kegiatan. Sebab jika mereka sepenuhnya tidak melakukan apa-apa, penurunan kesehatan biasanya akan terjadi lebih cepat. Demikian pula dengan ingatan dan semangat hidup.

Kegiatan yang cocok untuk orangtua misalnya senam lansia, berbagai seminar kesehatan, kegiatan sosial dan keagamaan, serta pertemuan dengan teman-teman lama. Dengan kegiatan yang cukup, orangtua tak akan kesepian dan malah makin bahagia.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Rasa Kesepian, biar Mengalir Tanpa Beban

4. Membukakan usaha yang mudah dikelola oleh orangtua

ilustrasi lansia (pexels.com/Karolina Grabowska)

Contoh usaha yang sesuai untuk orangtua adalah warung kecil-kecilan, menyewakan ruko, atau kos-kosan. Berhubung anak-anak sudah merantau, pasti banyak kamar di rumah yang tak terpakai. Hanya menunggui anak-anak kos tentunya tidak terlalu melelahkan bagi orangtua.

Selain buat mengobati rasa sepi, adanya usaha juga membuat orangtua tetap punya pemasukan setelah pensiun. Ini mencegah mereka mengalami kesulitan finansial dan menjadi terlalu bergantung pada anak-anak yang kondisi keuangannya tak selalu stabil.

5. Mengajak orangtua tinggal bergantian di rumah anak-anak

ilustrasi lansia (pexels.com/Ivan Samkov)

Orangtua biasanya kadung nyaman tinggal di rumahnya sendiri dan di kota yang telah dikenalnya dengan amat baik. Ini membuat orangtua menolak ikut salah satu anak. Di samping ketidakinginan mereka menjadi beban bagi anak.

Masih ada pilihan lain agar orangtua bisa lebih sering bertemu dengan anak-anak tanpa menetap di rumah salah satunya. Apabila jarak tempat tinggal anak-anak tak terlalu jauh, tawarilah orangtua buat bergantian mengunjungi rumah kalian dan menginap barang satu atau dua minggu agar merasakan suasana berbeda.

6. Membuatkan kebun kecil atau memberikan binatang peliharaan

ilustrasi lansia (pexels.com/cottonbro)

Walaupun di masa muda hanya sedikit orang yang suka berkebun, seiring pertambahan usia sering kali banyak dari mereka mulai menyukai tanaman. Berkebun di rumah memungkinkan mereka beraktivitas fisik tanpa menjadi kelewat capek.

Bantu orangtua buat menciptakan kebun kecil yang asri di sekitar rumah. Karena orangtua baru belajar berkebun, siapkan tukang kebun untuk merapikan hasil kerja mereka beberapa bulan sekali. Orangtua pasti merasa puas dan betah. Sedang untuk binatang peliharaan, berikan sesuai dengan kesukaan orangtua dan yang mengurusnya cukup mudah saja.

7. Mempekerjakan asisten rumah tangga atau sopir

ilustrasi lansia (pexels.com/Kampus Production)

Di samping pekerjaan utama asisten rumah tangga buat membereskan tugas-tugas harian, ia juga dapat menjadi teman mengobrol bagi orangtua. Seiring dengan melemahnya kondisi fisik orangtua, ada baiknya kalau asisten rumah tangga bisa menginap.

Bila anggarannya ada, menyiapkan sopir juga boleh dilakukan. Sekalipun orangtua tidak bepergian setiap hari, kamu dan saudara-saudara dapat memercayakan tugas tersebut pada tetangga yang mampu mengemudi dengan baik. Memilih orang-orang terdekat sebagai sopir dan asisten rumah tangga mengurangi potensi bahaya yang mengancam keselamatan orangtua.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Merasa Kesepian dalam Pernikahan, Cek di Sini! 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya