TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lakukan 5 Hal Ini saat Merasa Dianaktirikan dalam Keluarga

#IDNTimesLife Perasaanmu bisa benar, bisa juga keliru

ilustrasi seorang remaja (unsplash.com/jaen504)

Saudaramu gak punya kewajiban mengerjakan tugas rumah tangga, tetapi kamu langsung diomeli orangtua kalau ada yang belum beres. Saudaramu dibelikan ini itu dan permintaannya mudah sekali dipenuhi, tetapi kamu gak mendapatkan hal yang sama.

Kedua hal di atas hanyalah contoh dari perlakuan orangtua yang berbeda padamu dan saudaramu yang bisa bikin kamu merasa dianaktirikan. Sangat manusiawi bila muncul rasa iri sekaligus sedih dalam dirimu. Untuk mengatasinya, lakukanlah lima hal berikut ini:

1. Coba tanyakan alasan orangtua memperlakukanmu berbeda dari saudaramu

ilustrasi kesedihan (unsplash.com/eresmax)

Rasanya memang tidak mungkin orangtua gak punya satu pun alasan di balik cara mereka memperlakukan anak-anak sendiri. Jika perlakuan mereka yang berbeda antara padamu dengan saudaramu cuma terjadi satu atau dua kali, mungkin itu ketidaksengajaan saja.

Namun jika sering sekali, pastinya ada yang mendorong mereka berbuat demikian. Daripada kamu hanya memendam perasaan dan menduga-duga, lebih baik langsung menjernihkannya. Siapa tahu ada alasan yang kuat.

Misalnya, saudaramu dibelikan sepeda motor sedangkan kamu tidak. Barangkali itu karena saudaramu sangat membutuhkannya untuk bekerja. Sementara kamu masih kuliah daring sehingga gak perlu ke mana-mana. Kalaupun harus ke kampus, kamu bisa menjangkaunya dengan kendaraan umum.

Baca Juga: Jarang Disadari, 5 Sikap Orangtua yang Bisa buat Anak Keras Kepala

2. Cobalah memahami penjelasan orangtua dengan akal sehat, jangan cuma memperturutkan perasaan

Ilustrasi pria muda (unsplash.com/upplifter)

Gak ada gunanya orangtua menjelaskan bila kamu terlalu menuruti perasaanmu sendiri. Kamu bakal terus merasa diperlakukan gak adil sekalipun ada alasan yang masuk akal di balik sikap orangtua, seperti dalam contoh poin sebelumnya.

Oleh karena itu, kamu juga harus belajar lebih dewasa, ya. Kalau kamu masih saja kesulitan untuk memahami alasan orangtua, kamu boleh menceritakannya pada saudara yang lain atau teman. Tanyakan pendapat mereka atas alasan orangtua.

Ingat, dia harus lebih matang dalam berpikir daripada kamu. Jangan sama saja denganmu atau malah lebih kekanak-kanakan. Nanti kamu malah hanya dikomporinya dan makin terluka atas sikap orangtua.

3. Kalau penjelasan orangtua gak masuk akal, sampaikan keinginanmu sejelas mungkin

Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/amandaedwardsen)

Jika kamu sudah berusaha memahami alasan orangtua dan meminta pendapat orang lain tetapi kesimpulannya tetap sama, yaitu perlakuan itu gak adil, waktunya menyuarakan isi hatimu. Bukan tidak mungkin selama ini kamu terlalu pendiam dan mengalah.

Hal ini bisa jadi diperkeruh dengan orangtua gak cukup peka dengan perasaan anak-anaknya. Jika ini terjadi, katakanlah perlakuan seperti apa yang kamu harapkan dari mereka. Ungkapkan sejelas mungkin agar mereka bisa memahami keinginanmu dan letak kesalahannya.

4. Bila keinginanmu tetap diabaikan, alihkan perhatianmu pada mengejar cita-cita

Ilustrasi menyendiri (unsplash.com/pictures102)

Sekalipun banyak orangtua bisa bersikap bijaksana saat menghadapi anak-anak mereka, tetap saja ada yang gak begitu. Bila orangtuamu termasuk yang terakhir, apa hendak dikata? Kamu juga gak mungkin terus bersitegang dengan orangtua sendiri, kan?

Itu gak akan memberimu apa-apa. Bukannya keinginanmu didengarkan malah mungkin kamu diperlakukan makin buruk selagi saudaramu makin dianakemaskan. Ubah fokusmu dari persoalan perlakuan orangtua yang berbeda menjadi masa depanmu sendiri.

Kuatkan tekadmu untuk meraih kesuksesan di masa depan. Ini bukan untuk mengolok-olok orangtua atau saudaramu yang diperlakukan lebih baik daripada kamu. Namun sebagai bukti bahwa dengan fasilitas dan kasih sayang yang kurang, kamu juga masih bisa sukses.

Baca Juga: 5 Cara Meyakinkan Orangtua Saat Pilih Kampus Impian

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya