TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bentuk Perhatian untuk Orangtua setelah Kamu Dewasa

Bukan hanya dari sisi materi, lho

ilustrasi anak dan ayah (pexels.com/Gustavo Fring)

Meski sejak dulu kamu tahu bahwa orangtua akan tiba di usia senja dan dirimu pun menjadi individu dewasa, bukan berarti kamu pasti siap menghadapi perubahan ini. Bertahun-tahun lamanya mereka mengasuh dan memenuhi beragam kebutuhanmu. 

Ketika mereka berubah seperti anak-anak lagi dan kemampuannya dalam segala hal mengalami penurunan yang signifikan, kamu tak tahu pasti harus melakukan apa. Inilah waktunya untuk ganti memperhatikan mereka. Hal-hal mendasar sebagai berikut dapat kamu lakukan buat keduanya.

1. Membantu atau meneruskan usahanya

ilustrasi membantu pekerjaan orangtua (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membantu atau meneruskan usaha yang telah dirintis orangtua dari nol sampai kini berjaya bukanlah ide yang buruk. Kamu tidak lantas kehilangan kemandirianmu hanya karena tidak mencari sendiri pekerjaan di luar sana.

Bagaimanapun, melanjutkan usaha orangtua juga bukan perkara mudah. Kamu harus banyak belajar sebelum benar-benar mampu menjalankannya sendiri, tanpa campur tangan orangtua lagi. 

Selain kamu bakal memperoleh penghidupan dari usaha tersebut, orangtua pun pasti senang. Usaha yang dirintis serta dibesarkannya dengan susah payah tak berakhir begitu saja atau jatuh ke orang lain seiring menurunnya kemampuan mereka buat bekerja.

Baca Juga: 5 Perilaku Anak yang Disebabkan Kurangnya Perhatian Orangtua

2. Memastikan kebutuhan sehari-hari mereka terpenuhi

ilustrasi menyiapkan makanan orangtua (pexels.com/Ron Lach)

Seperti disebutkan di awal. Bertahun-tahun lamanya orangtua ada untuk memenuhi segala kebutuhanmu. Akan tetapi, sekarang kehidupan kalian berjungkir balik. Sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari diri sendiri pun kesulitan.

Mungkin karena faktor mereka tidak bekerja lagi sehingga tak punya cukup uang. Atau, uangnya ada tetapi mereka kesulitan buat pergi membeli beragam kebutuhan dan memasak makanan.

Cepat atau lambat, kamu harus turun tangan buat mengurus hal ini. Tampaknya gampang. Namun dalam praktiknya, kewajiban mengurus orangtua bisa sampai membuat kamu harus menomorduakan mimpimu untuk bekerja atau berkuliah jauh di luar kota.

3. Memperhatikan kesehatannya

ilustrasi nenek yang sakit (pexels.com/Alex Green)

Dalam benakmu, sukar rasanya memercayai orangtuamu kini begitu rapuh. Kamu mengenal mereka sebagai orang-orang yang sangat kuat, tak kenal lelah dalam bekerja dan mengurus rumah tangga.

Akan tetapi, sekarang tidak ada angin maupun hujan saja, mereka dapat tiba-tiba jatuh sakit. Ini mengubah rutinitasmu dari sekadar pergi ke kampus atau kantor menjadi pergi ke rumah sakit guna menemani orangtua berobat.

Lain dengan ketika mereka muda dan merasa kurang enak badan. Saat itu, mereka masih mampu pergi ke dokter sendiri. Namun sekarang, jika kamu tidak membujuk mereka atau memanggil dokter ke rumah, kondisi mereka tidak kunjung membaik.

4. Menjadi teman bicara

ilustrasi ayah dan anak bermain catur (pexels.com/SHVETS production)

Usia lanjut dan perasaan kesepian kerap tak terpisahkan. Kamu dan saudara-saudaramu barangkali merantau ke berbagai kota. Kalaupun kamu masih tinggal serumah dengan mereka, kesibukanmu amat tinggi.

Walau begitu, kamu tetap perlu meluangkan waktu untuk keduanya. Kesehatan lansia bukan hanya tentang fisik dan pengobatan atau terapi rutin. Namun, mereka juga perlu terbebas dari kesepian serta perasaan dianggap tidak penting oleh semua orang.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Hanya Ingin Dekat dengan Salah Satu Orangtua

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya