TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap Menjengkelkan Pasangan Soal Uang, Kebiasaan Buruk Sukar Diubah

Ada indikasi dia royal pada yang lain

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setelah menikah, urusan keuangan gak pernah jadi persoalan satu orang. Sikap salah satu dari kalian tidak bijaksana terkait uang, maka tentu hal ini akan merugikan satu keluarga. Lumrah bila kamu menjadi kesal saat pasangan sembarangan melakukan pengeluaran tak terduga.

Kamu tahu bahwa dia tidak perlu selalu meminta izinmu untuk memakai uangnya sendiri. Namun, milikilah kontrol diri supaya gak ujung-ujungnya kamu dan anak-anak ikut menderita. Ini nih, lima sikap menjengkelkan pasangan soal uang yang kerap membuatmu uring-uringan.

1. Tak terbuka soal penggunaannya, tahu-tahu uang habis

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Selama penggunaannya jelas, kamu sebenarnya tidak mempersoalkannya. Uang itu memang sudah dianggarkan guna mencukupi berbagai kebutuhan. Akan tetapi jika pemakaiannya saja entah untuk apa, dan hal-hal prioritas malah belum terbayar, siapa yang tidak stres?

Lantas kemana mengalirnya uang itu? Laporan pertanggungjawabannya tidak ada. Kamu selalu hanya diberi tahu pasangan ketika uangnya benar-benar telah habis. Mau tak mau anggaran harus kembali diisi buat membayar kebutuhan-kebutuhan penting yang terabaikan.

Baca Juga: 7 Tips Keuangan untuk Keluarga Muda, Dijamin Antiboncos!

2. Terlalu menggampangkan dengan berkata, "Ah, nanti juga ada rezeki lagi."

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika kamu sudah cerewet soal pembengkakan anggaran, pasanganmu tetap saja santai. Reaksinya malah seperti di atas. Bagaimana kamu tidak menggondok? Kamu mengerti bahwa semua manusia punya jatah rezeki. Namun, rezeki datang juga dari hasil kerja keras.

Tanpa sikap bijaksana dalam menggunakan uang, kalian bakal kesulitan ketika kehabisan uang, padahal sedang sangat membutuhkannya. Daripada hanya bergantung pada keajaiban rezeki esok hari, bukankah lebih baik mengiringinya dengan bersikap lebih untuk berhati-hati terkait uang sejak sekarang?

3. Tagihan atau bukti pembelian ada, tapi barangnya gak ada

ilustrasi bukti pembayaran (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Barang yang dibeli pasangan jelas. Namun kamu tidak pernah melihatnya di rumah maupun dipakai olehnya. Jadi, untuk siapa barang-barang itu dibeli? Jika pasangan tidak berselingkuh, kemungkinan dia terlalu royal pada teman atau keluarga besarnya.

Bahkan jika pengeluaran itu tak mengganggu keuangan kalian, rasanya kamu seperti dikhianati. Pasangan bermain sembunyi-sembunyi dalam membelanjakan uangnya. Di dalam perkawinan, sikap tidak terbuka pasangan seperti ini akan terasa menyakitkan.

4. Uang sendiri diirit-irit, uangmu diludeskannya

ilustrasi banyak uang (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dengan sama-sama punya penghasilan, kamu berharap penggunaan uang bisa lebih adil. Akan tetapi, yang terjadi justru pasangan selalu berusaha menang banyak darimu. Ini terlihat dari betapa pelitnya dia terkait penghasilannya sendiri. 

Ia ingin uangnya selalu utuh bahkan bertambah. Semua biaya keluarga bahkan kesenangan pribadinya diambil dari penghasilanmu. Bisa dibilang, kamu jadi gak punya apa-apa setelah menikah dengannya.

Baca Juga: Keuangan Stabil, 5 Cara Menerapkan Financial Boundaries dalam Keluarga

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya