TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Suami Butuh Bantuan dalam Mencari Nafkah, Malu Mau Bilang

#IDNTimesLife Meski dulu dia yang melarangmu bekerja

ilustrasi suami bekerja (pexels.com/cottonbro)

Rumah tangga adalah perjalanan yang amat panjang. Maka lumrah apabila kalian menghadapi situasi yang berubah-ubah, termasuk dalam hal keuangan keluarga. Jika situasinya berbeda, tentu keputusan dan cara dalam menjalani hidup juga gak bisa disamakan.

Sebagai contoh, di awal pernikahan suami melarangmu bekerja. Alasannya, gajinya telah cukup untuk menghidupi kalian berdua. Juga biar kamu tidak lelah serta dapat fokus mengasuh anak nantinya. Namun seiring berjalannya waktu, apakah keputusan hanya ada satu pencari nafkah seperti ini masih bisa dipertahankan?

Belum tentu, apabila kalian menghadapi tantangan keuangan yang berbeda. Jangan tunggu suami meminta kamu turun tangan sebab mungkin dia malu. Mulailah membahas soal kemungkinan kamu ikut mencari nafkah kalau tanda-tanda berikut sudah muncul.

1. Kesehatannya kerap menurun

ilustrasi bekerja (pexels.com/PNW Production)

Kesehatan suami dapat menurun karena dua sebab. Pertama, dia bekerja terlalu keras sampai kurang istirahat dan sering telat makan. Kedua, pekerjaannya biasa saja, tapi ia memang mengidap penyakit tertentu yang memerlukan pengobatan rutin. 

Mana pun yang menjadi penyebab dari seringnya ia sakit, ini sudah menjadi alarm bagimu. Kalau suamimu terus memforsir diri dalam bekerja, kondisi kesehatannya dikhawatirkan tak pernah prima. Sementara itu, penyakit yang dideritanya berpotensi makin parah dan memerlukan lebih banyak biaya.

Sebelum suami tumbang dan kamu kelabakan terkait biaya hidup keluarga serta pengobatannya, lekaslah membicarakan perlunya dirimu ikut bekerja. Beban mencari nafkah yang dipikul berdua bakal terasa lebih ringan.

Baca Juga: Demi Keluarga, 5 Faktor Ini Membuat Istri Juga Ikut Mencari Nafkah

2. Total penghasilan dari pekerjaan pokok dan sampingannya masih kurang buat memenuhi kebutuhan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Emmanuel Jason Eliphalet)

Bekerja sampingan telah dilakoninya. Namun kenyataannya, seluruh penghasilan itu belum juga cukup buat memenuhi kebutuhan keluarga. Sedang penghematan pun sudah diupayakan semaksimal mungkin.

Ketimbang suami terlalu capek plus kebutuhan belum juga terpenuhi, apa salahnya kamu ikut mencari uang? Sedikit tambahan nafkah darimu tentu mampu membuat kondisi keuangan kalian lebih baik. Bahkan boleh jadi garis rezekimu terkait penghasilan lebih bagus daripada pasangan.

3. Jumlah tanggungan terus bertambah

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Saat anak baru satu misalnya, penghasilan suami masih cukup buat biaya hidup tiga orang. Akan tetapi dengan kelahiran anak kedua, belum lagi orangtuamu dan orangtuanya yang makin lanjut usia memerlukan bantuan keuangan, kondisi kalian bisa menjadi mengenaskan.

Kebutuhan kalian akan uang melonjak tajam. Omong kosong dengan penghematan bila begini situasinya. Mau tidak mau kamu pun perlu ikut bekerja daripada tingkat kesejahteraan kalian terus menurun bahkan kelak kesulitan menyekolahkan anak.

4. Anggaran keuangan saat ini sudah gak sehat

ilustrasi suami bekerja (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Lagi-lagi persoalannya bukan karena kalian suka berfoya-foya, melainkan tidak imbangnya pemasukan dengan kebutuhan. Misalnya, cicilan rumah saja sudah mengambil lebih dari separuh penghasilan suami. Padahal masih ada biaya hidup sehari-hari dan lainnya.

Mau hidup sehemat apa pun menjadi sulit untuk menyehatkan anggaran keuangan kalian. Kalian membutuhkan tambahan pemasukan. Dengan kebutuhan yang sama, bila dua penghasilan disatukan pastinya membuat kalian lebih mampu menabung. Sedang sekarang penghasilan suami selalu ludes bahkan minus.

5. Pekerjaannya tak berjalan dengan mulus dan memengaruhi pendapatan

ilustrasi menelepon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekalipun suami tidak segera menceritakan masalah dalam pekerjaannya, cobalah lebih peka. Dengarkan percakapannya dengan rekan kerja saat bertelepon. Jika kamu mendengarnya sering membahas proyek yang terhambat, kemungkinan akan ada PHK, dan sebagainya; dirimu harus bereaksi.

Sebelum hal yang terburuk terjadi, cari tahu keadaan pekerjaannya atau situasi kantornya. Ketika penghasilan pasanganmu mulai menurun, tanyakan penyebabnya tanpa kesan menyalahkan. Bila hal ini masih terjadi dalam beberapa bulan berikutnya, cetuskanlah ide untuk kamu ikut bekerja.

Baca Juga: 5 Bahaya Istri Tidak Bekerja padahal Suami Pelit, Usaha Sendiri, yuk

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya