TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Buruk Silent Treatment pada Anak, Sering Terjadi!

Jangan jadikan silent treatment sebagai hukuman

Ilustrasi silent treatment pada anak (Pexels.com/Keira Burton)

Kamu pasti pernah merasa kesal atau frustrasi ketika seseorang memperlakukanmu dengan dingin tanpa memberikan penjelasan, bukan? Nah, tahukah kamu bahwa anak-anak pun bisa merasakan hal yang sama ketika orang tua mereka memberlakukan silent treatment.

Bisa jadi, kamu pun pernah mengalami atau bahkan melakukan hal tersebut pada anakmu sendiri. Namun, tahukah kamu bahwa hal tersebut bisa berdampak buruk pada perkembangan anak? Simak terus penjelasan dari ahli di bawah ini, ya!

1. Rasa percaya diri anak menurun

Ilustrasi anak yang rendah diri dan murung (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika seseorang mengalami silent treatment, perasaan tidak dihargai dan diabaikan seringkali menyertainya. Ini juga berlaku untuk anak-anak yang diberikan silent treatment oleh orang tua mereka. 

Tanpa disadari, tindakan ini bisa menurunkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka merasa tidak berarti. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of Family Communication, anak yang mengalami silent treatment pada saat kecil memiliki kemungkinan besar tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri. 

Anak akan merasa dirinya tidak dihargai dan diabaikan sehingga menimbulkan emosi negatif yang menyebabkan mereka merasa kurang percaya diri dan cenderung menarik diri dari pergaulan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting bagi untuk memperhatikan bagaimana cara berkomunikasi dengan anak dan memastikan mereka merasa dihargai dan didengar.

Baca Juga: 5 Dampak Seringnya Memberi Silent Treatment dalam Hubungan, Toksik!

2. Menyebabkan gangguan kesehatan mental pada anak

Ilustrasi anak yang mengalami depresi (Pexels.com/Kat Smith)

Banyak orang tua mungkin tidak menyadari bahwa cara mereka berinteraksi dengan anak mereka bisa berdampak besar pada kesehatan mental anak. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan memberikan hukuman berupa silent treatment. 

Bagi anak, tidak adanya respons dari orang tua bisa membuat mereka merasa tidak dihargai dan tidak diakui keberadaannya. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. 

Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychology, ditemukan bahwa anak yang mengalami pendiaman cenderung kesulitan untuk mengelola emosi negatifnya sehingga anak mengalami gangguan kesehatan mental. Anak akan mudah merasa cemas dan sensitif dengan perubahan situasi disekitarnya, terutama berhubungan dengan orang tuanya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan cara mereka berinteraksi dengan anak dan memperbaiki pola interaksi yang tidak sehat.       

3. Anak menjadi agresif

Ilustrasi anak bersikap agresif (Pexels.com/mohamed abdelgaffar)

Dampak silent treatment pada anak tidak hanya berdampak pada aspek mental, tetapi juga pada perilaku. Anak yang sering diabaikan atau dihukum dengan metode ini cenderung meningkatkan risiko perilaku agresif. 

Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan anak untuk mengekspresikan emosinya secara sehat dan konstruktif. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menjadi pola perilaku yang terus menerus dan menimbulkan masalah pada kehidupan sosial anak di kemudian hari. 

Menurut Dr. Stephen Kromka yang dimuat dalam Journal of Family Communication, silent treatment yang dilakukan secara terus-menerus dapat membentuk pola perilaku menghindari dan menunjukkan ketidakmampuan untuk mengatasi konflik, sehingga meningkatkan risiko perilaku agresif pada anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dampak jangka panjang dari metode ini pada perilaku anak dan mencari alternatif yang lebih sehat dan efektif.

4. Anak menjadi kesulitan untuk memahami dan mengekspresikan emosinya

Ilustrasi silent treatment pada anak (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Anak-anak seringkali kesulitan memahami dan mengekspresikan emosi mereka secara tepat. Hal ini bisa terjadi karena mereka belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan jelas. 

Namun, ketika orang tua memberikan perlakuan silent treatment sebagai bentuk hukuman, anak-anak dapat merasa diabaikan dan tidak dihargai, yang bisa memperburuk masalah kesulitan emosi yang mereka alami. Anak akan kebingungan dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasi emosi yang mereka rasakan diakibatkan oleh keterbiasaan mereka merasa yang “bersalah”. 

Jika kebiasaan ini tidak diperbaiki anak akan banyak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosinya, yang tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menghindari penggunaan silent treatment sebagai bentuk hukuman.      

Baca Juga: Jangan Diteruskan! 5 Pengaruh Buruk Silent Treatment

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya