Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ngobrol bersama merupakan bahasa cinta orangtua ke anaknya. Selain itu, juga merupakan momen quality time yang punya banyak manfaat. Karena ketika mengobrol tidak hanya membicarakan suatu topik, tapi juga sebagai ajang mempererat hubungan dan kedekatan satu sama lain.
Seberapa sering ayah dan bunda mengobrol bersama anak? Kalau jarang disebabkan banyak kesibukan, lima waktu ini mungkin bisa jadi alternatif buat ngobrol bareng anak. Yuk, simak kapan saja waktunya!
1. Saat berkumpul di meja makan
ilustrasi keluarga (unsplash.com/National Cancer Institute) Ada tiga waktu untuk makan bersama yaitu saat sarapan, makan siang dan makan malam. Waktu ini bisa digunakan untuk mengobrol bersama keluarga di meja makan mengenai topik-topik yang ringan hingga mendalam. Tergantung dari situasi dan keadaan.
Biasanya waktu yang longgar adalah saat makan malam. Karena kalau saat sarapan pasti harus buru-buru mengejar jam kerja atau sekolah. Sementara, saat makan siang, belum tentu semua anggota keluarga sudah sampai di rumah.
Baca Juga: 10 Kosakata yang Kerap Diucapkan Anak-anak di Jepang
2. Setelah anak pulang sekolah
ilustrasi keluarga (unsplash.com/sofatutor) Setelah pulang sekolah biasanya anak akan sedikit capek karena telah melakukan berbagai kegiatan di sekolah. Untuk itu, ayah atau bunda lebih baik tidak membicarakan atau menanyakan hal-hal yang berat kepadanya. Tanyakan hal-hal yang ringan saja, ya.
Beberapa bahan obrolan sepulang anak sekolah diantaranya seperti menanyakan bagaimana pembelajarannya atau ada hal menarik apa yang terjadi. Cukup satu pertanyaan saja yang tidak perlu melebar ke pertanyaan lain. Jadi, hanya sekadar basa-basi saja sebelum anak bergegas melakukan kegiatan lainnya.
3. Sebelum tidur
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi keluarga (unsplash.com/Jonathan Borba) Mengobrol sebelum tidur cocok dilakukan bersama anak yang masih kecil atau balita. Tujuannya, agar merangsang pola pikir serta membangun keintiman dengan sang anak. Bunda atau ayah bisa temani si kecil di kamarnya sambil mengobrol sampai anak tertidur.
Topik obrolan dapat disesuaikan dengan usia dan minat sang anak. Selain membahas hal kesukaannya, orangtua juga bisa mengajak anak membicarakan perasaan dan pengalaman yang telah dilaluinya selama sehari penuh. Jadi, kalau ada suatu hal kurang baik yang dirasakan anak akan terluapkan karena bercerita ke orangtuanya.
4. Saat berada di perjalanan
ilustrasi keluarga (unsplash.com/Jessica Rockowitz) Obrolan yang dapat dibahas selama di perjalanan sangat bervariasi. Semakin jauh perjalanan yang ditempuh, maka semakin panjang pula obrolan yang bisa dibahas. Apalagi, ketika di perjalanan menuju liburan, pasti makin banyak waktu dan topik yang bisa dibahas.
Pada saat menempuh perjalanan biasanya keadaan semua anggota keluarga sedang tenang-tenangnya. Jadi, sangat cocok untuk membicarakan topik obrolan yang ringan sampai berat.
Baca Juga: 5 Cara Memulai Komunikasi dengan Anak Kecil yang Baru Ditemui