TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Punya Anak, Cermati!

Membesarkan anak butuh persiapan matang

ilustrasi keluarga (pexels.com/Yan Krukov)

Anak merupakan anugerah bagi sebagian besar pasangan. Kehadirannya kerap dinantikan sebab dapat melengkapi keluarga dan menambah kebahagiaan yang tak terkira. Tak heran banyak pasangan yang melakukan berbagai cara untuk menghadirkan malaikat kecil di tengah keluarga kecilnya.

Namun merawat anak tentu bukanlah hal mudah. Selain harus siap secara mental, para calon orang tua juga harus memerhatikan beberapa hal, seperti kondisi finansial, metode parenting yang akan diterapkan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, sebaiknya diskusikan beberapa hal ini bersama pasangan sebelum memutusukan untuk memiliki anak. Simak sampai akhir, ya!

1. Kondisi finansial

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tak bisa dipungkiri, ekonomi merupakan aspek penting dalam merawat dan membesarkan anak. Guna menyediakan fasilitas memadai, para calon orang tua perlu menyiapkan biaya untuk memenuhi kebutuhan selama hamil, proses persalinan, kebutuhan bayi, dan lain sebagainya.

Di samping itu, para orang tua juga perlu menyiapkan tabungan pendidikan dan kesehatan yang setiap tahunnya mengalami inflasi. Ini belum termasuk biaya lain seperti rekreasi keluarga dan biaya tak terduga. Karenanya, pastikan kamu dan pasangan memiliki sumber pemasukan yang stabil dan memahami cara mengelola keuangan yang baik.

2. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam keluarga

ilustrasi pasangan memasak (unsplash.com/Beta Tapert)

Setelah menjadi orang tua, kamu dan pasangan akan mengemban tugas dan tanggung jawab baru. Ini menuntut kalian untuk melakukan segudang tugas yang terkadang membuat kewalahan. Misalnya saja, pasca melahirkan istri perlu melalui proses pemulihan sehingga tak sempat mengurus rumah dan dirinya sendiri.

Karenanya, suami dapat membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, memanjakan istri, atau menjaga anak saat istri sedang merawat dirinya. Dengan kata lain, dibutuhkan kerja sama yang solid antar pasangan agar bisa berjalan seirama dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Juga: 5 Kunci Healthy Parenting, agar Anakmu Tumbuh dengan Baik dan Bahagia

3. Metode parenting anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berasal dari keluarga berbeda, kamu dan pasangan tentunya mendapat didikan yang berbeda. Dengan demikian, pandangan mengenai cara membesarkan anak pun mungkin tak sama. Ini mencakup hal-hal dasar seperti cara merawat anak saat sakit, mendisiplinkan anak, atau peraturan-peraturan rumah untuk dipatuhi.

Maka dari itu, kalian perlu menyamakan persepsi mengenai hal ini. Beberapa pakar menganjurkan pasangan untuk mengambil kelas parenting bersama-sama, bahkan sebelum mereka menikah. Ini bertujuan agar setiap pasangan memahami bahwa setiap tindakan yang dilakukan pada anak bisa memiliki dampak terhadap tumbuh kembangnya.

4. Kesiapan secara mental

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Priscilla du Preez)

Mari akui bersama, menjaga adik atau sepupu yang masih kecil selama beberapa jam saja barangkali sudah membuat kamu pusing. Apalagi jika kamu harus mengurusnya selama 24/7. Namun, itu yang harus kamu hadapi saat memiliki anak kelak. Kamu akan menjumpai berbagai permasalahan yang bisa membuat kepala meledak.

Saat anak terbangun tengah malam, kamu harus siap kekurangan waktu istirahat. Ketika anak menumpahkan air setelah lantainya dibersihkan, kamu harus kembali mengelapnya. Saat selesai bekerja, kamu belum bisa beristirahat lantaran harus meluangkan waktu untuk bermain dengan anak. Karenanya, wajar jika kamu merasa kesal dan kelelahan.

Maka dari itu, kamu harus sudah dewasa secara mental sehingga bisa menghadapi berbagai permasalahan secara matang. Jika perlu, kamu dapat berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti psikolog untuk berdiskusi lebih lanjut.

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya