TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Langkah Menjadi Orangtua yang Bersahabat bagi Anak Remaja

Orangtua yang jadi sahabat adalah idaman bagi para remaja

chicagotribune.com

Dalam keluarga menjadi kompak dan harmonis adalah impian. Banyak hal yang dilakukan bahkan sejak masih menjadi suami dan istri. Guna mempersiapkan diri menyambut hingga mendidik buah hati agar sesuai harapan. Waktu yang berlalu begitu cepat, tanpa kita duga terkadang membuat hubungan anak dan orangtua bisa mulai merenggang. Salah satunya saat sang anak mulai beranjak remaja.

Saat di mana mereka sedang sibuk mencari jati dirinya. Melakukan apapun yang mereka inginkan, berteman dengan banyak orang, bahkan menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Hingga sebagai orangtua pun kita merasa banyak hal yang berubah. Namun hubungan antar orangtua dan anak tetap bisa terjalin harmonis, terlebih saat orangtua bisa menjadi sahabat bagi anak mereka. Lalu bagaimana sih caranya?

1. Jadilah teman cerita baginya

shulman.ca

Saat anak masih kecil terkadang sulit bagi kita untuk memahami bagaimana perasaan mereka. Bukan karena mereka tidak memilikinya, tapi karena mereka belum tahu dan belum mampu mengungkapkannya. Namun berbeda jika mereka sudah mulai beranjak remaja. Mereka sudah tahu mana rasa sedih, senang dan lain sebagainya. Bahkan dari raut wajah dan sikap pun bisa terbaca.

Saat mereka mulai bisa mengekspresikan perasaan, maka banyak cerita yang juga mereka miliki. Tak sulit menjadi sahabat bagi anak kita, salah satunya adalah dengan menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Tak perlu menunggu mereka berbicara lebih dulu. Kita bisa menanyakan kapanpun padanya. Biarkan ia bercerita, tanpa gangguan apapun.

Baca Juga: 7 Tips Sederhana Menjadi Orangtua yang Lebih Produktif

2. Dukung kesukaan dan kegemarannya

foundationsfamilycounseling.com

Semakin besar seorang anak semakin ia fokus pada apa yang disukai atau digemarinya. Ia bahkan bisa mengembangkan diri melalui apa yang ia sukai sejak dini. Sebagai orangtua yang ingin pula menjadi sahabat, ada baiknya kita mencari tahu apa yang disukainya. Bukan sekadar untuk mengawasi atau mengarahkannya. Tapi agar kita tahu cara yang tepat untuk mendukungnya.

Misalnya saja saat ia sedang menggemari salah satu olahraga. Kita bisa ikut melihatnya saat berlatih atau bertanding. Kita bisa memberikannya semangat dengan menyediakan fasilitas di rumah. Selama hal yang disukainya positif, kenapa tidak kita dukung mereka? Mendukungnya bisa meningkatkan semangatnya dalam mengembangkan diri di bidang yang ia yakini bisa ditekuninya.

3. Libatkan mereka dalam aktivitas keluarga

prn.fm

Saat anak mulai beranjak remaja, ia akan lebih banyak beraktivitas di luar rumah. Bersama teman-teman yang memiliki hobi dan minat yang sama dengannya. Akan sulit bagi kita mengajaknya dalam acara yang kita inginkan. Mereka akan lebih banyak beralasan ini dan itu agar tidak ikut acara kita. Hingga kita merasa bahwa mereka mulai tidak kompak dengan keluarga.

Tapi jangan khawatir, sebab hal ini bisa diatasi dengan mengikutsertakan ia dalam acara keluarga besar. Jika bagi mereka acara keluarga inti tidaklah seru karena orangnya hanya sedikit. Maka ajaklah mereka saat akan mengadakan acara bersama keluarga besar. Bawa serta ia dan libatkan ia dalam acara tersebut. Mendiaminya membuatnya bosan dan enggan ikut di acara selanjutnya.

4. Beri kebebasan namun tetap dalam pengawasan

theconversation.com

Masa remaja adalah masa di mana seorang anak sedang mencari jati diri mereka. Ada banyak yang ingin dicapai, akan banyak yang akan dilakukan, dan tentu saja beragam pula hasilnya. Meski terkadang hal hal tersebut tidak sesuai dengan kehendak kita sebagai orangtua. Tapi bukan berarti kita harus mengekang dan memaksa mereka melakukan apapun yang kita inginkan.

Memberikan mereka kesempatan untuk berpetualang adalah cara terbaik agar ia bertumbuh dengan baik. Tentu saja dengan memberikan pengawasan yang tidak membuatnya mundur dengan mimpi-mimpinya. Tetap awasi apa yang mereka lakukan. Arahkan jika memang mereka terlihat masih kebingungan. Dan beri mereka apresiasi bahkan teguran jika memang diperlukan.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Terlalu Memanjakan Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Verified Writer

Nelsi Islamiyati

Menulis adalah salah satu terapi terbaik saat kita mulai lelah berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya