TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Mendidik Anak Menjadi Disiplin, Tanpa Memicu Rasa Tertekan 

Orangtua wajib menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya

ilustrasi ayah menasihati anak (pexels.com/August de Richelieu)

Mendidik anak untuk belajar disiplin sejak dini akan membantunya membentuk kepribadian yang baik dan bertanggung jawab. Di sinilah peran orangtua sangat penting dan berpengaruh dalam mendidik anak menjadi pribadi yang disiplin.

Namun, hindari mendisiplinkan anak dengan cara membentak atau berkata kasar. Sebab, metode tersebut akan membuat anak merasa tertekan, bahkan dapat mengurangi rasa percaya diri mereka.

Alangkah baiknya, para orangtua melakukan pendekatan yang lebih positif untuk mendisiplinkan anak. Berikut lima tips yang bisa diterapkan untuk mendidik anak menjadi sosok disiplin, tanpa memicu rasa tertekan pada mereka.

 1. Orangtua wajib memberi contoh yang baik bagi anak 

ilustrasi ayah mengajari anak gosok gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orangtua memiliki peran yang sangat penting untuk menjadi contoh sekaligus mentor dalam mendisiplinkan anak. Apalagi usia anak-anak sangat mudah meniru perilaku dan tindakan orang dewasa.

Maka dari itu, sebagai orang tua wajib memberikan contoh yang baik bagi anak. Jangan hanya menuntut anak menjadi disiplin, tapi orangtua wajib menjadi panutan yang baik bagi anak.

2. Berikan penjelasan tentang pengertian dan tujuan menerapkan disiplin 

ilustrasi ayah berbicara dengan anak (pexels.com/Julia M Cameron)

Dalam mendidik anak menjadi disiplin, orangtua perlu memberikan penjelasan tentang pengertian dan tujuan menerapkan disiplin. Ini dapat membantu anak untuk lebih memahami makna disiplin dan mengapa mereka harus menerapkannya.

Cobalah untuk menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak. Bukan sekadar menjelaskan, tapi pastikan bahwa mereka sudah mengerti dengan apa yang kamu jelaskan. Orangtua perlu  menanyakan kembali pada anak tentang pengertian dan tujuan menerapkan disiplin untuk memastikan bahwa mereka benar-benar paham.

Baca Juga: 5 Dampak Jika Orangtua Gak Mendukung Minat dan Bakat Anak

 3. Berikan alasan atau konsekuensi logis jika anak melanggar aturan 

ilustrasi ibu berbicara dengan anak (pexels.com/Kindel Media)

Setelah anak mengerti makna dan tujuan menerapkan disiplin, jangan lupa untuk memberikan alasan atau konsekuensi logis, jika anak melanggar aturan, ya. Cara ini efektif untuk mengembangkan kedisiplinan anak, agar mereka semakin paham mengenai konsekuensi apa yang akan didapatkan jika melanggarnya.

Berikan alasan atau konsekuensi yang logis sesuai usianya, seperti disiplin menjaga waktu tidur. Ajarkan anak untuk disiplin tidur pada waktu yang telah ditentukan. Namun, jika anak melanggar maka jelaskan konsekuensi yang mereka dapat, misalnya dengan mengurangi waktu bermainnya. Tentu anak akan berpikir ulang sebelum melanggar aturan tersebut, sehingga membuat anak lebih disiplin.

 4. Jangan memberitahu dengan cara membentak atau berkata kasar 

ilustrasi ibu menasihati anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam mendidik anak menjadi disiplin, jangan memberitahu anak dengan cara membentak atau berkata kasar. Orangtua perlu tahu, bentakan yang diiringi dengan perkataan kasar justru bisa mempengaruhi perasaan dan harga diri anak menjadi negatif. Sebaiknya, berikan nasehat dengan cara yang tegas dan bijaksana agar anak tidak membangkang. 

Marah atau kesal adalah emosi yang wajar dirasakan oleh orangtua, ketika anak tidak disiplin, tapi cobalah untuk menahan diri, agar tidak membentak atau berkata kasar. Mendidik anak menjadi disiplin memang bukan tugas yang mudah, butuh kesabaran ekstra dalam prosesnya. 

5. Hindari menegur atau memarahi anak di tempat umum 

ilustrasi ayah menasehati anak (pexels.com/Monstera)

Tips selanjutnya untuk mendidik anak menjadi disiplin dengan cara menghindari menegur atau memarahi anak di tempat umum. Hal ini disarankan untuk menghindari anak merasa malu dan tertekan.

Dengan menegur atau memarahi anak di depan umum justru memberikan memori buruk pada anak, bahkan bisa membuat hubungan antara orangtua dan anak menjadi renggang. Sebaiknya, usahakan untuk menasihati anak di rumah dalam suasana yang lebih tenang untuk menjaga privasi mereka.

 6. Berikan anak kesempatan berbicara tentang perasaanya 

ilustrasi ibu berbicara dengan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mendidik anak menjadi pribadi yang disiplin, bukan berarti semata-mata menuntut anak untuk melakukan apa yang orangtua inginkan. Namun, dengan memberikan anak kesempatan berbicara tentang perasaan mereka, menjadi hal yang dapat membantu dalam membangun hubungan yang baik antara orangtua dan anak.

Cobalah untuk meluangkan waktu dengan mendengarkan pendapat anak, berikan mereka kesempatan untuk berbicara. Pendekatan ini dapat membantu orangtua dalam memahami emosi yang dirasakan oleh anak, sehingga tak ada emosi yang terpendam di dalam diri mereka.

Baca Juga: 5 Tanda Anak Salah dalam Memilih Pergaulan, Orangtua Harus Peka!

Verified Writer

Vera Yunii

Senang menulis untuk berbagi informasi :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya