TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Indikasi Kalau Kamu Mulai Terjebak Parental Burnout 

Saat kamu merasakannya, take a break dulu, ya! 

freepik.com/bedneyimages

Sebagai orangtua, kamu pasti pernah dihadapkan rasa jenuh dalam mengasuh anak yang tingkahnya luar biasa. Menjaga anak dengan segala tanggung jawabnya bukanlah pekerjaan mudah. Tekanan atau stres yang muncul berkepanjangan, bisa jadi faktor penyebab terjadinya parental burnout.

Kondisi stres semacam ini berbeda dengan post partum depression yang dirasakan ibu pasca melahirkan. Parental burnout biasanya dirasakan orangtua baik ibu atau ayah, dengan anak usia 18 bulan ke atas karena segala tuntutan yang terasa berat dan menekan.  

Kondisi ini gak boleh kamu anggap sepele, karena efek buruknya gak hanya berpengaruh pada psikismu, tapi juga pada keluarga, lingkungan, bahkan mental si kecil sendiri. Berikut beberapa tanda parental burnout yang harus kamu waspadai.

1. Seringkali melakukan kekerasan dalam mendisiplinkan anak 

freepik.com/mdjaff

Salah satu parental burnout yang paling terlihat adalah mudahnya memukul, mencubit, bahkan menendang anak saat ulahnya bikin kesal. Gak hanya kekerasan fisik, kekerasan verbal pun kerap dilontarkan dengan mudah. Tanpa disadari, efek negatif stres itu mengubah karakter orangtua jadi kasar dan mudah menerapkan kekerasan pada anak.

2. Merasa gak pantas jadi orangtua dan menganggap semua yang dilakukan salah 

freepik.com/fwstudio

Saat kamu dihampiri rasa frustasi menjadi orangtua, rasa ragu pada diri sendiri muncul. Kamu merasa gak pantas menyandang predikat orangtua karena semua yang kamu lakukan salah. Entah karena pernyataan miring orang lain atau kesalahan sendiri yang menyebabkan hal tak diinginkan terjadi, menilai diri sebagai orangtua yang buruk adalah indikasi parental burnout yang cukup sering terjadi.

Baca Juga: Kamu Merasa Burnout saat Bekerja? Ini Tips untuk Mengatasinya

3. Bawaannya malas melakukan apa pun karena lemas berkepanjangan

freepik.com/jcomp

Tuntutan dan tanggung jawab yang terlalu berat dan menekan, kadang bikin seseorang ingin melepas dan keluar dari beban itu. Kondisi terlalu berat yang bikin drop, pada akhirnya bisa menyedot semua kekuatan yang kamu punya bahkan sebelum mencoba. Kalau gejalanya sudah parah, gak ada salahnya untuk minta bantuan ahli atau psikolog.

4. Sering cekcok dengan pasangan karena mudah emosi dan tersinggung

freepik.com/cookie-studio

Saat kondisi tubuh dan mental sangat lelah, siapa pun bakal mudah tersulut emosinya. Gak jarang faktor ini jadi penyebab paling sering pasangan suami istri bertengkar, padahal mungkin masalahnya sepele. Hubungan yang gak akur dengan pasangan, bisa memunculkan masalah baru yang bikin kondisi psikis makin tertekan.

5. Mengabaikan kebutuhan diri, baik pola tidur maupun nafsu makan 

freepik.com/jcomp

Kalau stres yang kamu alami sebagai orangtua sudah sampai ke tahap ini, cobalah untuk lebih peka memperhatikan kondisi diri. Bicarakan dengan suami atau pihak keluarga lainnya yang bisa beri kamu dukungan dan solusi. Hibur diri dengan traveling atau kegiatan yang mengalihkanmu sejenak dari rasa penat. Melalaikan dan menganggap masalahmu biasa saja, bisa berdampak buruk pada kesehatanmu sendiri.

6. Mulai gak peduli dengan edukasi dan perkembangan anak 

freepik.com/user18526052

Kejenuhan tingkat tinggi dalam mengasuh anak, bakal membuatmu menarik diri dari tanggung jawab ini. Inilah buah dari perasaan gak pantas jadi orangtua dan menganggap semua yang dilakukan salah. Selain itu, kondisi psikis yang sedang tertekan juga membuatmu lemas dan malas melakukan peran orangtua yang seharusnya.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Burnout Ketika Bekerja, Jangan Dianggap Remeh!

Verified Writer

Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya