TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Harus Selalu Ibu, Ini 5 Alasan Ayah Juga Perlu Belajar Parenting!

Jangan sampai anak merasakan fatherless

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Josh Willink)

Sering kali, banyak yang beranggapan bahwa merawat dan mendidik anak merupakan tugas utama seorang ibu. Sedangkan ayah, hanya bertugas untuk memberikan nafkah saja. Tanpa disadari, hal tersebut menjadikan banyak anak fatherless atau tidak merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidupnya. 

Mengutip theAsianparents, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara fatherless. Agar hal tersebut gak semakin memburuk, maka penting bagi calon ayah untuk mempelajari perenting sebelum memutuskan ingin memiliki anak.

Lantas, apa saja manfaat lain yang akan didapatkan ketika ayah mempelajari parenting?  Yuk simak informasinya di bawah ini!

1. Ayah berperan dalam perkembangan emosional anak

ilustrasi ayah menenangkan anaknya (pexels.com/Phil Nguyen)

Seorang anak mungkin menghabiskan waktu dan menyerap energi sang ibu lebih banyak dibandingkan ayah. Namun, hal tersebut bukan berarti membuat peran ayah jadi jauh lebih rendah. Seorang ayah yang memiliki kontak positif dengan anaknya, cenderung dapat mengatur emosinya lebih baik dibandingkan anak-anak yang gak memiliki kontak dengan ayahnya.

Mengutip MedicineNet, Dan Brennan, seorang konselor dan dokter anak, menjelaskan, ayah sangat berkontribusi pada perkembangan emosional yang sehat. Seorang anak akan belajar dan meniru bagaimana cara ayah  menghadapi berbagai hal, seperti menyelesaikan konflik atau berinteraksi.

"Di antara semua buku yang saya baca tentang mengasuh anak dan perkembangan anak, salah satu nasihat yang saya ingat adalah: 'tersenyumlah setiap kali kamu melihat anakmu, dan pada akhirnya mereka akan melakukan hal yang sama kepadamu.' Ini sangat sederhana, tetapi menyampaikan pentingnya melakukan upaya untuk hadir dan memberikan perhatian penuh dengan anak-anak setiap hari," ungkap Aaron Oeser, instruktur Pendidikan Keluarga, dikutip anybabycan.

2. Menciptakan hubungan yang sehat dengan lingkungan sosial

ilustrasi anak bermain bersama teman (pexels.com/olia danilevich)

Menjadi seorang ayah adalah tentang bagaimana cara kamu menunjukan hubungan yang baik dengan anak-anak. Jennifer E. Lansford, seorang Profesor pola asuh dan perkembangan anak, dikutip Psychology Today, mengemukakan bila anak-anak dengan ayah yang sensitif dan suportif memiliki tingkat kompetensi sosial yang lebih tinggi dan hubungan teman sebaya yang lebih baik.

"Sejak usia delapan minggu, anak sudah dapat mengetahui perbedaan antara interaksi ayah dan ibu dengan mereka. Keragaman ini dapat memberi anak-anak pengalaman yang lebih luas terhadap interaksi rasional yang kontras," jelas Dr. Kyle Pruett, fathering expert, dikutip Focus on the Family.

Hubungan interaksi yang baik antara ayah dengan anak memiliki pengaruh yang cukup kuat pada perkembangan sosial mereka. Sehingga, penting bagi ayah untuk terus berusaha menjadi lebih dekat dengan anaknya. Misalnya, kamu bisa meluangkan sedikit waktu untuk bermain bersama anak secara langsung atau mendengarkan cerita tentang hari yang dilaluinya.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Peran Ayah dalam Mengurus Anak di Rumah, Catat!

3. Berperan penting dalam membangun kepercayaan diri anak

ilustrasi anak menaiki motor maian (pexels.com/Polesie Toys)

Selanjutnya, peran parenting dari ayah juga turut serta dalam membangun kepercayaan diri seorang anak. Jika seorang ibu cenderung merasa khawatir ketika anaknya mulai belajar mengendarai sepeda, maka sang ayah akan membantu dan melatih anaknya untuk lebih berani dan bisa berkendara dengan aman. 

Brennan menjelaskan, ayah bisa memberikan perspektif dan menangani situasi dengan cara yang berbeda dengan ibu. Seorang ibu cenderung melindungi anak-anaknya, sedangkan ayah mendorong rasa ingin tahu dan pengalaman anak-anak.

4. Membantu perkembangan kognitif anak

ilustrasi ayah dan anak bermain bersama (pexels.com/ Elina Fairytale)

Perkembangan kognitif merupakan berbagai tahapan perubahan yang terjadi dalam rentan kehidupan manusia dalam memahami dan mengelola informasi, serta memecahkan masalah. Baik ayah ataupun ibu, keduanya memiliki peran yang sama besarnya dalam menstimulasi perkembangan kognitif anak.

Menurut Brennan, ketika bermain dengan sang anak, secara gak langsung ayah turut membantu mengembangkan ikatan emosional sekunder anak dengan orang lain. Selain itu, sebagai seorang pemimpin, ayah juga menjadi sosok otoritas yang dapat membimbing anak belajar bagaimana cara memecahkan masalah.

Baca Juga: 5 Hal Ini Sering Terjadi antara Ayah dan Anak Perempuannya, Bucin!

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya