TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Gentle Parenting? Begini Manfaat dan Tantangannya

Bisa tingkatkan hubungan yang kuat antara anak dan orangtua

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

Intinya Sih...

  • Pola asuh gentle parenting lebih positif dan kolaboratif, bukan memaksa anak melalui hukuman atau kontrol.
  • Gaya pengasuhan ini mengajarkan anak untuk terlibat aktif, membuat mereka merasa didengar, dan mengurangi risiko kecemasan.
  • Tantangan dari gentle parenting adalah butuh kesabaran dan empati tinggi dari orangtua, serta kerja sama yang baik dengan pasangan.

Setiap orangtua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Sebisa mungkin, mereka akan menerapkan pola asuh yang paling tepat agar anak tumbuh jadi sosok terbaik versinya. Salah satu yang cukup banyak dipilih oleh para orangtua adalah mengadopsi tren gentle parenting atau pola asuh yang lembut.

Lantas, seperti apakah pola asuh ini dan bagaimana dampak yang ditimbulkan pada anak? Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai gentle parenting di bawah ini!

1. Pengertian gentle parenting

ilustrasi bermain dengan anak (pexels.com/Alex Green)

Seperti namanya, gentle parenting merupakan gaya pengasuhan yang lebih damai dan positif jika dibandingkan dengan pola asuh zaman dahulu. Meskipun pola asuh ini disebut lembut, bukan berarti orangtua membebaskan anaknya secara penuh. Sebaliknya, pola asuh ini lebih pada membimbing anak dengan menentukan batasan yang konsisten  dengan penuh kasih sayang.

Melansir dari Parents, Kimberly Zapata, editor dan penulis topik parenting, menjelaskan bahwa pola asuh ini dilakukan dengan gaya kolaboratif. Dalam praktiknya, ayah atau ibu berperan seimbang dalam mengajari anak agar bisa mengekspresikan perasaan dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan sesuai usia.

"Gentle parenting, disebut juga dengan pola asuh kolaboratif, merupakan gaya pengasuhan di mana orangtua gak memaksa anak untuk berperilaku melalui hukuman atau kontrol, melainkan menggunakan koneksi, komunikasi, dan metode demokratis lainnya untuk mengambil keputusan bersama sebagai sebuah keluarga,” tambah Danielle Sullivan, pelatih parenting, dilansir Parents.

2. Manfaat dari gentle parenting

ilustrasi anak dan orangtua berkomunikasi (pexels.com/Anna Shvets)

Pola asuh yang lembut punya banyak manfaat untuk pembentukan karakter anak. Sullivan mengungkapkan bahwa teknik pengasuhan ini mengajarkan anak bahwa dia bisa terlibat aktif dengan menetapkan batasan sendiri, memercayai kebutuhan sendiri, dan membuatnya merasa didengar. Ini bisa mengurangi risiko kecemasan, meningkatkan hubungan orangtua dengan anak, hingga punya keterampilan sosial yang baik.

Ketika menerapkan pola asuh gentle, kamu bisa mendisiplinkan anak dengan tujuan mendidik, bukan menghukum atas perilakunya. Tindakan-tindakan tersebut nantinya akan membuat anak lebih paham bagaimana seharusnya dia berperilaku dengan cara-cara yang baik.

Allison Andrews, seorang psikolog, melansir verywell family, mengatakan, "Caranya adalah dengan menunjukan kelembutan, terutama pada masa-masa stres. Orangtua mencontohkan toleransi terhadap frustasi dan fleksibilitas. Tetap tenang, bersikap lemah lembut, dan tegas."

Baca Juga: Sering Salah, 4 Tips Parenting Realistis Mengembangkan Kemampuan Anak

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya