TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dianggap Menakutkan, Ini 5 Cara Tenangkan Anak Saat Bertemu Dokter

Biar anakmu gak rewel lagi saat ke dokter

ilustrasi anak bertemu dokter (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bagi beberapa anak, dokter terlihat sebagai sebuah momok yang menakutkan. Hal ini tidak lepas dari bayangan jarum suntik, infus, hingga mesin cabut gigi yang selalu menghantui anak-anak.

Tentunya, situasi ini kadang kala membuat orangtua sedikit kebingungan, apalagi saat anak yang sakit harus bertemu dokter. Namun karena ketakutannya bertemu dokter, orangtua pun harus berpikir kreatif untuk mengatasinya.

Untuk itu, IDN Times sudah rangkum lima cara yang bisa dilakukan orangtua untuk tenangkan anak saat bertemu dokter. Disimak, ya!

1. Pacu rasa penasaran anakmu

ilustrasi anak bertemu dokter (pexels.com/Pavel Danilyuk )

Salah satu cara sederhana untuk memberikan pengalaman menyenangkan saat anak bertemu dokter adalah dengan memacu rasa ingin tahunya. Kamu dapat melakukannya dengan membeli mainan yang berhubungan dengan dokter, misalnya seperti stetoskop, band aids, hingga termometer. Jelaskan ke anak bahwa alat tersebut berfungsi untuk menyembuhkan anak.

Tentu anakmu akan bertanya bagaimana sebuah alat bisa menyembuhkan orang. Nah, di momen inilah kamu menyatakan bahwa hanya di dokter yang bisa berikan jawabannya. Yakinkan mereka bahwa dokter akan memberinya jawaban dengan sangat jelas. Trik ini bisa kamu coba dengan gampang.

Dilansir CHOC, Ariel Craig dan Melissa Kawanka, spesialis kehidupan anak di Departemen Kehidupan Anak Cherese Mari Laulhere, menyebutkan bahwa anak yang membawa mainannya bisa terdistraksi dari rasa sakit yang dirasakan. Hal ini pun akan menjadikan anak lebih tenang saat diperiksa dokter.

2. Jelaskan ke anakmu tentang profesi dokter yang sebenarnya

ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anak kamu harus merasa nyaman saat bertemu dokter. Namun, beberapa di antara mereka justru melihat profesi dokter sebagai sosok yang menyeramkan. Mereka terbayang betapa kejamnya dokter kepada pasiennya karena membawa benda tajam. Padahal, alat tersebut yang justru membantu dokter dalam menganalisa sebuah penyakit.

Untuk itu, peranan orangtua di sini sangat diperlukan untuk menggambarkan profesi dokter yang sesungguhnya. Tanamkan bahwa dokter ialah orang yang membantu mengobati penyakit yang diderita. Ingat, jangan berbohong karena ingatan anak begitu kuat. Jadi, bangun kepercayaan anak dengan realita yang sesungguhnya, ya!

3. Jangan berikan kebohongan

ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Salah satu kesalahan parenting yang masih marak dilakukan ialah normalisasi kebohongan. Orangtua rela melakukan kebohongan demi menghibur anaknya, apalagi saat bertemu dengan dokter yang merupakan sosok ditakuti oleh anak-anak. Umumnya, orangtua akan mengatakan hal-hal seperti, “Tidak sakit kok” atau “Suntikan itu tidak ada rasanya” .

Sebaliknya, ketika seorang anak disuntik, orangtua lebih baik menjelaskan mengapa mereka disuntik dan alasan di baliknya. Sadarilah bahwa suntikan dari dokter memang akan menyakitkan, tapi ini tetap harus dilakukan demi kesembuhannya.

“Jika kamu tahu anakmu akan disuntik, jangan bilang, 'Saya jamin tidak akan sakit.' Ketika mereka disuntik dan rasanya sakit, kepercayaan anak kamu mungkin terganggu dan mereka bahkan menyamakan pergi ke dokter dengan rasa sakit. Sebaliknya, katakan, 'Kamu akan mendapat suntikan, tapi rasanya hanya seperti sejumput saja. Mereka sangat penting untuk membantu kamu tetap sehat',“ ujar Alisa Carlson, MD, seorang dokter anak di Childrens Wiconsin. 

Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Memperparah Tantrum Anak, Orangtua Harus Paham!

4. Berikan gambaran tentang penyakitnya

ilustrasi anak sakit (pexels.com/Ron Lach)

Kita tidak bisa mengelak bahwa anak memang dipenuhi rasa penasaran. Meski saat sakit biasanya mereka cenderung lebih sensitif, mudah menangis, dan mudah marah, orangtua bisa mencuri perhatian dan membangkitkan minatnya dengan memberikan gambaran tentang penyakit yang diderita.

Misalnya, saat anakmu terkena flu. Kamu bisa jelaskan bahwa flu itu sebuah virus yang menyerang sistem pernafasan sehingga membuat mereka bersin, beringus, dan kehilangan indera perasa. Ini adalah hal wajar karena flu bisa menyerang semua orang. Katakan juga ke anakmu bahwa ia pasti sembuh jika bisa diajak kerja sama.

Verified Writer

Nurul Huda Rahmadani

my words my existence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya