Apa Itu Fatherless? Dampak Buruk dalam Pengasuhan Anak
Fatherless berpengaruh pada tumbuh kembang anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fenomena fatherless tentu masih terdengar baru dibandingkan dengan istilah single mother atau broken home. Fenomena fatherless atau father hunger diartikan sebagai hilangnya peran ayah dalam pertumbuhan dan pengasuhan anak. Faktor yang dapat mempengaruhi fatherless dalam pengasuhan anak adalah ekonomi, sosial dan budaya. Apa itu fatherless dan apa yang menjadi latar belakangnya?
1. Masih melekatnya budaya patriarki di masyarakat
Berdasarkan fakta di lapangan banyak keluarga yang mengalami fatherless atau kehilangan figur ayah dikarenakan seorang ayah yang sibuk bekerja, mendapatkan tugas keluar kota, tidak memprioritaskan keluarga, dan keluarga yang tidak memiliki figur ayah karena faktor tertentu.
Budaya patriarki yang masih banyak melekat di masyarakat yang mana meyakini bahwa laki-laki memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah, sedangkan perempuan memiliki tanggung jawab untuk pekerjaan domestik.
Perdebatan peran ini dalam rumah tangga yang menyebabkan banyak rumah tangga yang berakhir dengan perceraian. Menurut laporan Badan Statistika Indonesia, kasus perceraian di Indonesia di tahun 2022 meningkat dari tahun sebelumnya yakni mencapai 516.344 kasus. Kasus perceraian akan sangat berdampak pada anak, seorang anak akan kehilangan salah satu figur dalam tumbuh kembangnya. Hal ini akan berpengaruh pada psikologis anak.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.