TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kekhawatiran Istri saat Harus Berhenti Bekerja

Lakukan komunikasi secara terbuka dengan pasangan

ilustrasi patah hati (unsplash.com/Kristina Tripkovic)

Menjalani peran sebagai istri terkadang menuntut pengorbanan yang berat bagi seorang perempuan. Salah satu pengorbanan berat yang harus dilakukan adalah ketika seorang perempuan harus berhenti bekerja dan meninggalkan kariernya karena tuntutan perannya sebagai istri. Fase perubahan yang akan dialami seorang istri dari wanita karier menjadi ibu rumah tangga penuh terkadang menimbulkan rasa khawatir.

Jika kamu kebetulan berada dalam kondisi yang sama, maka ada baiknya untuk membaca artikel berikut sebagai bahan untuk menambah wawasan. Beberapa kekhawatiran istri saat harus berhenti bekerja akan dibahas dalam artikel berikut ini. Kamu wajib baca, biar memahaminya!

1. Hilangnya kemandirian finansial

Ilustrasi memegang uang (pixabay.com/niekverlaan)

Hal utama yang menjadi kekhawatiran seorang istri ketika harus meninggalkan pekerjaanya adalah hilangnya pendapatan pribadi yang dia terima setiap bulanya. Kondisi ini menyebabkan istri kehilangan kemandirian finansialnya sehingga harus sepenuhnya mengandalkan suami dalam hal keuangan.

Ketergantungan secara finansial terhadap pasangan dapat membuat istri menjadi tidak bebas dalam mengelola keuangan mereka sendiri. Para istri akan bergantung pada suami dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Agar tidak sepenuhnya bergantung pada suami mengenai masalah keuangan, para istri bisa mencoba untuk mengambil pekerjaan freelance yang bisa dikerjakan dari rumah. Meski hasilnya tak sebanyak ketika menjalankan pekerjaan tetap, setidaknya bisa membantu istri untuk tetap memiliki penghasilan pribadi.

2. Hilangnya identitas profesional

ilustrasi bekerja (pixabay.com/magnetme)

Bukan hanya kehilangan pendapatan, kehilangan jabatan, kewenangan, dan identitas profesional menjadi alasan pula dari kekhawatiran istri saat harus berhenti bekerja. Segala pencapaian, kontribusi dan tanggung jawab yang pernah diemban harus rela ditinggalkan begitu saja ketika berhenti bekerja, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah bagi seorang istri.

Bagi sebagian orang, identitas profesional adalah hal yang penting dalam hidupnya. Identitas profesional diperoleh dengan pengorbanan dan pencapaian karier yang dijalani selama masa bekerja. Oleh karena itu, tak mudah bagi seorang untuk meninggalkan identitas profesional yang melekat selama bekerja.

Baca Juga: 5 Tips Kembali Bekerja untuk para Ibu yang Baru Melahirkan, Semangat!

3. Merasa terisolasi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bekerja akan membuat seorang perempuan memiliki rutinitas dan interaksi sosial yang kuat dengan sesama rekan kerja maupun atasan. Interaksi sosial di tempat kerja adalah salah satu sarana pemenuhan kebutuhan manusia untuk bersosialisasi.

Ketika seorang istri harus berhenti bekerja, artinya ia harus rela kehilangan lingkungan sosialnya di tempat kerja. Beberapa istri akan disibukan oleh urusan rumah tangga yang dapat menyebabkan rasa terisolasi dari dunia luar. Akibatnya istri akan kesulitan menemukan koneksi dan dukungan sosial di luar rumah tangga. Kondisi seperti ini biasanya akan menjadi kekhawatiran para istri ketika harus berhenti bekerja.

4. Ketidakpastian karier di masa depan

ilustrasi tampil rapi (pixabay.com/DanaTentis)

Berhenti bekerja akan membuat kemampuan seseorang dalam bidang profesional mungkin akan menurun. Adanya rentang waktu kekosongan karier akibat berhenti kerja dan mengambil peran sebagai ibu rumah tangga penuh juga menjadi alasan sulitnya melanjutkan karier kembali di masa depan.

Menurunya kemampuan profesional dan adanya kekosongan karier selama mengambil peran menjadi ibu rumah tangga penuh membuat karier perempuan di masa depan terasa semakin tak pasti. Mereka akan berfikir, ketika suatu saat siap untuk bekerja kembali apakah masih ada kesempatan yang sama seperti saat mereka memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan.

Baca Juga: 5 Kekhawatiran saat Ingin Jadi Diri Sendiri, Baik atau Buruk?

Verified Writer

Rinda Septiana

Writing is my self healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya