TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pola Asuh Na Hee Do di KDrama 2521 agar Anak Menemukan Impiannya

Kenali passion anak sejak dini

Kim Tae Ri di Twenty Five Twenty One (instagram.com/tvn_drama)

Tidak semua orang beruntung menemukan cita-citanya sejak dini. Ada pula yang masih belum mengenali passion-nya meski sudah mencapai usia dewasa. Itu sebabnya membantu anak menemukan impiannya penting dilakukan para orangtua agar kelak mereka memiliki tujuan dalam menjalani kehidupan.

Ada banyak hal penting yang bisa dipelajari orangtua setelah menyaksikan drama Korea Twenty Five Twenty One. Kian ramai diperbincangkan, banyak pesan yang bisa dipetik tentang hubungan ibu dan anak, seperti lima pola asuh dari karakter Na Hee Do berikut ini.

1. Mau mendengarkan pendapat anak

Kim Tae Ri di Twenty Five Twenty One (instagram.com/tvn_drama)

Terkadang sebuah mimpi bisa dengan spontan anak-anak sebutkan. Entah itu ingin menjadi dokter, polisi, tentara, dan beberapa profesi lain yang umumnya terlintas di benak anak pertama kali.

Namun, tidak semua orangtua nyatanya bisa setuju begitu mendengar mimpi anak-anak mereka. Jangan anggap enteng, karena penolakan yang langsung ditunjukkan pada anak tanpa disadari bisa membuat mental mereka menjadi lemah, lho.

Kita bisa melihat bagaimana Na Hee Do memandang pendapat anak sebagai bentuk ekspresi diri yang patut untuk didengarkan. Ia juga berusaha memberi pandangan berbeda tentang sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menarik dan membuat anaknya bertanggung jawab atas pilihan yang diambilnya sendiri.

Baca Juga: 5 Cara Berjuang Meraih Mimpi ala Na Hee Do di Twenty Five Twenty One

2. Beri anak kebebasan berpikir dengan tetap memberinya arahan

Kim Tae Ri di Twenty Five Twenty One (instagram.com/tvn_drama)

Setiap orang memiliki kebebasan berpikir, termasuk di antaranya anak-anak. Bukan hanya karena orang dewasa lebih dulu mengenal dunia, maka mereka tahu yang terbaik untuk anak mereka. Jangan pula merasa berhak menentukan masa depan anak.

Namun, bukan berarti para orangtua dapat lepas tangan begitu saja. Melainkan turut mendukung pilihan mereka dengan memberi arahan terbaik. Dalam drama Twenty Five Twenty One, anak perempuan Na Hee Do beberapa kali mengekspresikan perasaannya tentang tuntutan orang dewasa.

Begitu pula ketika ia mempertanyakan pentingnya memiliki cita-cita. Tentunya tidak sampai di sana saja, masih banyak hal lain yang ingin diketahui anak sepanjang hidupnya. Sebagai guru pertama anak, maka pikirkan kembali respons yang ingin ditunjukkan dan apa yang hendak dilontarkan pada anak.

3. Perhatikan aktivitas yang disukai dan tidak disukai anak

Kim Tae Ri di Twenty Five Twenty One (instagram.com/tvn_drama)

Penasaran mencoba hal baru cenderung dialami oleh anak-anak. Sesuatu yang disuka biasanya akan dilakukan berulang kali secara terus menerus. Sebaliknya, sesuatu yang tidak mereka sukai mungkin bertahan tidak lama. Kedua hal tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian para orangtua, terlebih mengingat bakat berawal dari minat.

Perhatian tersebut juga harus disampaikan langsung agar anak tidak asyik sendiri dengan dunianya, seperti menanyakan kesulitan yang dihadapi, perasaan sang anak saat melakukan sesuatu yang disukainya, dan sebagainya.

Meluangkan waktu untuk ikut melakukan hal yang anak suka juga bisa membangkitkan motivasi, lho. Bila melihat gambaran Na Hee Do, dia memang seorang atlet anggar profesional. Namun, dirinya tidak ingin profesi tersebut membebani sang anak. Hee Do juga melarang orang lain menyebutnya atlet dan ingin dipanggil sebagai ibu Min Chae selama menemaninya berlatih balet. 

4. Mengenalkan komitmen sejak dini

Kim Tae Ri di Twenty Five Twenty One (instagram.com/tvn_drama)

Setelah mengetahui minat anak, maka mengajarkan mereka komitmen juga tak kalah penting. Ini dilakukan supaya mereka bisa mulai fokus mengembangkan bakat dan tidak kehilangan arah karena merasa suka melakukan semuanya.

Akan lebih baik bila dimulai dengan memberikan kepercayaan pada anak sejak dini. Secara tidak langsung, hal tersebut mulai menumbuhkan sikap tanggung jawab dalam diri anak, lho! Sehingga lama kelamaan mereka pun mulai terbiasa untuk mempertahankan apa yang sudah dimulai dan diperjuangkan.

Hal ini pula yang ditanamkan Na Hee Do pada anaknya. Ketika sang anak mulai kehilangan minat, padahal bakatnya sudah nyata terlihat, Hee Do pun mencoba memberikan kesempatan padanya untuk mempertimbangkan kembali mimpinya. Hal yang terpenting, Hee Do menyerahkan keputusan tersebut pada anaknya dan tidak menutut banyak hal tentang masa depannya.

Baca Juga: 5 Dampak dari Pola Asuh Keliru yang Akan Terbawa hingga Anak Dewasa

Verified Writer

Ristiani Umayang

Logophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya