TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Menanamkan Body Positivity kepada Anak, Penting!

Mengajarkan anak menerima kekurangannya!

ilustrasi ibu dan anak berbaring di tempat tidur (pexels.com/ketutsubiyanto)

Membangun kesadaran akan body positivity pada anak merupakan langkah penting dalam membentuk fondasi kesehatan mental dan emosional mereka sejak dini. Dalam menghadapi norma-norma sosial dan standar kecantikan yang seringkali tidak realistis, penting bagi orang tua untuk memainkan peran dalam membantu anak mengembangkan hubungan yang positif dengan tubuh mereka.

Memberikan dukungan positif dan mendorong pola pikir yang membangun kepercayaan diri, dapat membuat anak tumbuh dengan keyakinan bahwa setiap tubuh itu unik dan berharga. Berikut adalah beberapa cara menanamkan body positivity kepada anak, langsung cek artikel di bawah ini!

1. Sampaikan pesan yang positif tentang perubahan tubuh

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ketutsubiyanto)

Dalam upaya membantu anak-anak mengembangkan citra tubuh yang sehat, penting untuk mempertimbangkan pesan-pesan positif yang ingin disampaikan. Dilansir Verywell Family, Dr. Rachel Goldman, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi, menyarankan untuk membantu anak-anak mengidentifikasi nilai tubuh mereka berdasarkan kemampuan, keterampilan, dan bakat, bukan hanya penampilan fisik. 

Perbincangan terbuka tentang perubahan tubuh selama pertumbuhan dan masa pubertas juga ditekankan, dengan pengharapan bahwa perubahan itu normal. Penting untuk menekankan bahwa tidak ada tubuh yang sempurna, dan setiap tubuh memiliki keunikan masing-masing. 

"Jika melihat anak berbicara buruk tentang diri mereka sendiri atau terlalu menekankan pada tubuh mereka, bentuk, atau ukuran mereka, bantu mereka menantang pemikiran tersebut," kata Goldman.

"Hal penting yang perlu diingat adalah bahwa meskipun tubuh merupakan bagian dari diri kita, namun bukan penentu identitas kita secara keseluruhan. Identitas kita jauh lebih kompleks daripada sekadar bentuk, ukuran, atau berat badan tubuh. Penting untuk menyampaikan pesan bahwa elemen-elemen tersebut tidak mematok siapa kita seutuhnya," tambahnya.

2. Gunakan media sosial untuk pengaruh positif

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ketutsubiyanto)

Media sosial dapat menjadi wadah positif untuk meningkatkan pemahaman tentang keragaman tubuh dan meningkatkan kesejahteraan mental. Mengenali peran penting media sosial dalam kehidupan anak, kita dapat mengajak mereka untuk memilih akun-akun yang mendukung pandangan positif terhadap tubuh dan kesehatan mental.

Dengan memfokuskan percakapan pada aspek positif media sosial, orangtua dapat membantu anak memahami bahwa mereka memiliki kendali atas informasi yang mereka konsumsi. Upaya penting selanjutnya adalah memastikan anak-anak memahami bahwa apa yang mereka lihat secara online mungkin tidak mencerminkan realitas, dan sekaligus menyeimbangkan dampak negatif media sosial dengan penanaman nilai-nilai positif.

"Sadari bahwa media sosial adalah bagian besar dalam kehidupan mereka," kata Gabrielle Schreyer-Hoffman, PhD, seorang psikolog di New York, dilansir Verywell Family. "Mereka terpapar oleh berbagai gambar dan lebih memusatkan perhatian pada bagaimana mereka menampilkan diri secara daring, serta dialog-dialog yang berkaitan dengan media sosial," lanjutnya.

3. Tekankan untuk melakukan aktivitas fisik

ilustrasi ibu dan anak melakukan yoga (pexels.com/yankrukov)

Mendorong anak-anak untuk aktivitas fisik sejak dini penting untuk kesehatan mereka. Selain untuk kesehatan, mengintegrasikan olahraga ke dalam rutinitas keluarga dapat membantu menciptakan kebiasaan berolahraga yang positif dan membuat anak-anak merasa nyaman dengan tubuh mereka.

Menjelaskan olahraga dengan tujuan menurunkan berat badan kepada anak-anak sebaiknya perlu dihindari oleh orangtua. Hal ini penting karena pendekatan tersebut dapat membuat anak-anak merasa negatif terhadap olahraga dan merasa tidak puas dengan penampilan tubuh mereka.

Fokus saja pada manfaat positif olahraga, seperti menjaga kesehatan, meningkatkan mood, dan merayakan kekuatan tubuh. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengembangkan hubungan yang positif dengan aktivitas fisik tanpa merasa terbebani oleh tekanan terkait penampilan fisik.

"Anak-anak yang diharuskan berolahraga untuk menurunkan berat badan tidak hanya akan belajar membenci olahraga, tetapi mereka juga akan belajar membenci tubuh mereka," kata Kerry Heath, LPC-S, NCC, CEDS-S, seorang konselor profesional berlisensi dan spesialis gangguan makan bersertifikat yang berbasis di Phoenix, dilansir Parents.

Baca Juga: 3 Gaya Parenting Sehat ala Ibu Jung Da Eun di Daily Dose of Sunshine

4. Ajarkan untuk mengutamakan kesehatan dibanding fokus pada berat badan

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/valeriaushakova)

Citra tubuh yang positif seharusnya lebih ditekankan pada kesehatan dan kesejahteraan daripada berfokus pada berat badan dan penampilan fisik. Penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa tidak ada standar ukuran, bentuk tubuh, atau indeks massa tubuh (BMI) yang menentukan kecantikan.

Menurut Heath, memusatkan perhatian pada hal-hal yang sehat merupakan kunci utama dalam membentuk pola pikir yang positif terkait tubuh. Ia juga menyarankan untuk menghindari pembicaraan tentang aturan makanan yang ketat, melarang, atau membatasi. Sebaliknya, perlu untuk menunjukkan contoh pola makan yang seimbang dengan melibatkan semua kelompok makanan.

Hal ini mencakup memberi contoh cara membagi porsi makanan, camilan, dan makanan penutup dengan bijak. Dengan fokus pada pesan kesehatan dan pola makan yang seimbang, tujuannya untuk membantu anak-anak memahami bahwa kebahagiaan dan kecantikan terletak pada kesehatan dan kesejahteraan menyeluruh, bukan hanya pada aspek penampilan fisik.

5. Ajari untuk merayakan atribut fisik dan non-fisik

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ellyfairytale)

Dilansir Mental Health America, Ana Reisdorf, ahli gizi terdaftar dan penulis untuk Walgreens, menuliskan, mendorong anak-anak untuk merayakan atribut fisik dan non-fisik mereka adalah langkah penting dalam membentuk citra diri yang positif. Merayakan atribut fisik dan non-fisik berarti mengakui, menghargai, dan menekankan nilai positif dari aspek-aspek yang terkait dengan tubuh dan kepribadian seseorang, atau sama dengan mengapresiasi kualitas fisik dan mental seseorang.

Orangtua perlu mengajarkan pemikiran positif tentang diri sendiri, sehingga  anak-anak dapat mengidentifikasi dan menghargai berbagai hal yang mereka sukai dari tubuh dan kepribadian mereka. Berlatih menyatakan atribut positif, baik fisik maupun non-fisik, serta memberikan afirmasi secara teratur, dapat mengurangi percakapan negatif tentang diri mereka sendiri serta meningkatkan kepercayaan diri.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya