TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Bangun Secure Attachment dengan Anak, Moms Dads Wajib Tahu

Kelekatan ini bantu sosial emosional anak tumbuh optimal

ilustrasi secure attachment dengan anak (pexels.com/Vlada Karpovich)

Moms dads tahu tentang kelekatan hubungan yang aman antara orangtua dan anak? Sayangnya banyak orangtua abai akan peran penting kelekatan ini. Kelekatan hubungan antara orangtua dan anak yang aman ini lebih sering disebut dalam istilah psikologi dengan secure attachment. Yang mana anak akan selalu merasa aman, nyaman, dan positif dalam hubungannya dengan orangtua.

Nah, ayah bunda di sini punya peran utama untuk bisa mengembangkan hubungan anak yang selalu aman. Sehingga, sosial emosional anak bisa berkembang optimal untuk mendukung kesuksesan anak nantinya. Yuk, simak tujuh tips membangun secure attachment dengan anak di bawah ini yang dikutip dari Jurnal Psyche (2019). Jangan lewatkan salah satunya dan keep scrolling moms dads!

Baca Juga: 5 Tips Atasi Insecure saat Belum Memiliki Anak, Biar Tetap Semangat!

1. Dengarkan dan pahami keinginan juga kebutuhan dari sisi anak

ilustrasi mendengarkan dan memahami anak (pexels.com/Yan Krukau)

Pertama, kelekatan yang secure ini diawali dengan adanya trust baik dari anak maupun orangtua. Kepercayaan ini mulai dibangun dengan mendengarkan dan memahami kebutuhan juga keinginan anak.

Sayangnya, sering orangtua memerintah anak untuk mengikuti keinginan orangtua tanpa mendengar kebutuhan maupun keinginan dari sisi anak. Hal ini malah akan mengikis kepercayaan anak pada orang tuanya sehingga anak mulai merasa tidak aman hubungannya dengan orangtua.

2. Buat anak percaya bahwa orangtua akan ada selalu di sisi anak

ilustrasi orangtua selalu di sisi anak (pexels.com/Anete Lusina)

Dikutip dari Jurnal Psyche (2019), trust anak juga dapat dibangun dengan membuktikan bahwa orangtua akan selalu berada di sisi anak kapan pun anak butuh. Dalam hal ini bukan hanya sosok langsung tapi juga kedekatan emosional yang tidak terlihat. Buat anak percaya bahwa orangtua akan berada di sisi anak untuk selalu mendukungnya. Walaupun anak salah, orangtua akan terus mendukungnya untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan anak bukan menyalahkan anak.

Baca Juga: 5 Tips Membangun Kecerdasan Finansial pada Anak, Mulai dari Hal Kecil!

3. Bangun komunikasi yang santai dan fleksibel dengan anak

ilustrasi komunikasi yang santai dan fleksibel (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Elemen penting dalam membangun secure attachment dengan anak adalah komunikasi. Orangtua bisa membangun komunikasi yang santai juga fleksibel pada anak. Sehingga anak dapat mengkomunikasikan dengan baik segala perasaannya pada orangtuanya. Baik itu perasaan positif dan negatif, anak dapat merasa dihargai perasaanya oleh orangtua dengan komunikasi yang efektif tersebut.

4. Tunjukan kehangatan dan kepekaan orangtua pada anak

ilustrasi kehangatan orangtua (pexels.com/Goda Morgan)

Amrsden dan Greenberg dalam Jurnal Psyche (2019) menyebutkan secure attachment juga dapat dibangun dengan menunjukan kehangatan dan kepekaan orangtua pada anak. Melalui cara ini anak akan merasa selalu diperhatikan oleh orangtua. Anak lebih merasa dihargai hubungannya dengan orangtuanya. Sehingga anak akan bisa membagikan kehangatan yang ia terima dari orangtuanya pada orang lain juga.

5. Dengarkan pendapat anak tentang sisi negatif yang orangtua miliki

ilustrasi mendengarkan pendapat anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Tips selanjutnya adalah dengarkan juga pendapat anak tentang orangtuanya. Buatlah agenda waktu untuk saling memberikan pendapat baik dari sisi anak maupun orangtua.

Hargai dan dengarkan segala pendapat anak sehingga anak merasa dihargai perannya dalam membangun hubungan dengan orangtua. Dari sisi ana pun akan nyaman dalam menerima dan memperbaiki dirinya untuk kebaikan bersama.

6. Lakukan evaluasi parenting yang telah dijalankan

ilustrasi evaluasi parenting yang dijalankan (pexels.com/Monstera Production)

Rutinlah melakukan evaluasi parenting yang dijalankan baik peran ayah juga peran bunda di dalamnya. Akui salah jika memang salah dan meminta maaf lah pada anak. Perbaiki apa yang memang harus diperbaiki dalam parenting yang sudah dijalankan.

Meminta maaf bukan berarti menjatuhkan martabat orangtua pada anak. Justru hal ini akan kepercayaan pada anak dalam hubungan tersebut. Hal ini juga akan memberi teladan bagi anak untuk berani mengakui kesalahan dan terus memperbaiki diri.

Baca Juga: 4 Tips Mengasah Kecerdasan Emosional Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Verified Writer

Siti Nur Holifah

Mahasiswa yang mulai dan sedang mengembara di quarter life of crisis, ingat kata Youngk harus stay healthy and stay happy!!! Semangat kawan!!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya