TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Kecil untuk Mengajarkan Tata Krama pada Anak, Wajib Tahu!

Mengajarkan tata krama pada anak sangat penting sedari kecil

ilustrasi anak kecil (unsplash.com/@marisahowenstine)

Tata krama adalah hal paling dasar yang harus dimiliki oleh semua orang, tak terbatas pada usia. Biasanya tata krama yang terlihat di usia dewasa merupakan cerminan dari didikan yang diberikan orangtua sejak kecil. Tidak heran apabila proses pendidikan anak mengenai tata krama memang harus dibiasakan sedini mungkin.

Memang betul bahwa tidak mudah dalam mengajarkan tata krama tersebut. Hal ini semakin sulit apabila orangtua tak tahu bagaimana cara mengajarkan anak dengan tepat. Oleh sebab itu, orangtua dapat mengajarkan anak mengenai tata krama melalui beberapa kebiasaan kecil yang berikut ini.

1. Membiasakan ucapan 'maaf, tolong, dan terima kasih'

ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/@ketut-subiyanto)

Ada tiga ekspresi utama yang harus dimiliki dan dilakukan setiap orang dalam bersosial. Ekspresi tersebut tentu saja berkaitan dengan ucapan 'maaf, tolong, dan terima kasih'. Meski sederhana, nyatanya dampak dari ekspresi tersebut dapat membawa kesan positif pada orang yang melakukannya.

Cobalah untuk membiasakan anak dalam mengucapakan ekspresi tersebut dalam kesehariannya. Tentunya orangtua juga harus melakukan hal serupa, sehingga anak dapat mencontohnya dengan baik.

Baca Juga: 9 Ide Kado Art Kit untuk Anak-anak, Asah Kreativitasnya!

2. Biasakan anak untuk meminta izin terlebih dahulu

ilustrasi anak kecil (unsplash.com/@porkbellysteve)

Hal lainnya yang tak boleh terlewat adalah permintaan izin yang harus diajarkan orangtua pada anak-anaknya sejak kecil. Sering kali banyak anak yang memiliki kebiasaan buruk dengan mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Hal ini bisa saja karena mereka tak diajarkan untuk meminta izin sebelum melakukan sesuatu.

Dengan mencoba membiasakan anak untuk meminta izin, hal tersebut setidaknya akan tertanam pada diri mereka. Kebiasaan tersebut akan terus terbawa oleh anak hingga mereka tumbuh besar nantinya.

3. Tidak menanamkan stigma buruk pada anak mengenai bentuk fisik

ilustrasi memarahi anak (pexels.com/@gabby-k)

Isu rasism sering kali menjadi satu hal yang harus diperhatikan dengan seksama oleh para orangtua. Pendidikan yang tepat bagi anak akan membantu mereka untuk tumbuh menjadi sosok yang toleran dan menghargai sesama dengan baik. Kebalikan dari hal tersebut, orangtua yang terbiasa menanamkan stigma buruk, tentu akan membentuk karakter anak yang buruk pula.

Orangtua perlu belajar untuk tidak memberikan stigma negatif apa pun pada anak mengenai tampilan fisik seseorang, entah itu warna kulit, berat badan, tinggi badan, ras, atau lainnya yang berkaitan dengan SARA. Dengan selalu berusaha menanamkan stigma yang positif, maka anak tidak akan tumbuh menjadi pribadi yang rasis.

4. Selalu bersyukur atas apa yang dimiliki

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@olly)

Satu kebiasaan kecil yang tak boleh lupa ditanamkan pada anak adalah mengenai rasa syukur. Sering kali banyak yang menyepelekan rasa syukur, padahal dampaknya sangat besar pada anak. Salah satunya untuk membuat anak lebih menghargai usaha dan apa yang dimilikinya.

Banyak anak yang sudah terbiasa mengeluh dan menyalahkan orang lain saat segala sesuatunya tak berjalan sesuai keinginannya. Padahal jika anak terus diajarkan rasa syukur atas apa yang dimiliki, maka ia tak akan dengan mudahnya mengeluh atau menyalahkan orang.

Baca Juga: 6 Tanda Emotional Abuse Orangtua ke Anak, Hindari Sebelum Menyesal

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya