TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menghadapi Perilaku Agresif Berlebihan dari Anak, Hati-hati!

Perilaku agresif anak bisa mengarah ke hal negatif

ilustrasi mengacuhkan anak (pexels.com/@ketut-subiyanto)

Menjadi orangtua bukanlah suatu hal yang mudah, sebab tanggung jawab yang ditanggungnya juga tidaklah ringan. Orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik dan mengarahkan anak dengan baik mungkin, meski anak-anak bisa jadi memiliki perilaku yang kurang baik.

Dari beragam karakter yang dimiliki anak, salah satu yang mungkin harus diwaspadai oleh orangtua adalah karakter agresifnya. Anak-anak yang agresif seakan dengan mudahnya terlibat dalam pertengkaran dan kadang kala cara bersikapnya juga di luar batas wajar. Untuk itulah orangtua harus secara hati-hati dalam menghadapi anak yang agresif melalui beberapa tips berikut ini.

1. Sabar dalam menghadapi tantrum pada anak

ilustrasi anak menangis (pexels.com/@NEOSiAM 2021)

Sebagai orangtua mungkin sudah cukup familier dengan istilah tantrum. Secara umum tantrum diartikan sebagai ledakan emosi yang dilalui anak melalui cara berteriak, menangis, hingga mengamuk secara berlebihan. Terkadang anak-anak memiliki faktor pemicu yang berbeda-beda pada saat mengalami tantrum.

Hal terpenting yang harus dilakukan orangtua adalah dengan tetap sabar dalam menghadapinya. Jangan sampai justru terbawa emosi dan berteriak balik. Anak-anak jelas tidak akan mengerti jika orangtuanya marah pada mereka, sehingga hal tersebut sia-sia. Biarkan anak menyelesaikan tantrumnya, namun tetap diawasi agar tak melakukan hal-hal bahaya. Lalu, tenangkanlah anak dan tanya perasaannya.

Baca Juga: Biar Gak Tantrum, Ajari Anak Kelola Emosi dengan 5 Cara Ini

2. Jaga ketenangan sikap dan nada bicara

ilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/@PNW-Production)

Terkadang cukup sulit untuk mengatasi sikap agresif yang dimiliki oleh anak dan hal ini membuat banyak orangtua terkadang hilang kendali. Padahal hal terpenting yang harus dilakukan oleh orangtua adalah dengan menjaga ketenangan sikap sebaik mungkin.

Tidak hanya berkaitan dengan sikap, namun hal ini juga termasuk dengan nada bicara yang diungkapkan oleh orangtua. Jika orangtua justru menggunakan nada tinggi pada anak, maka anak akan menerima sinyal negatif tersebut dan berdampak pada persepsi dirinya sendiri.

3. Membantu anak mengarahkan emosinya dengan baik

ilustrasi anak marah dan egois (pexels.com/@Ketut-Subiyanto)

Anak-anak yang melakukan tindakan agresif biasanya tidak paham bahwa apa yang dilakukan mereka adalah hal yang salah. Hal ini bisa terjadi sebab anak merasa kesulitan dalam membedakan mana yang baik dan buruk, serta bagaimana cara meluapkan perasaannya dengan tepat.

Orangtua memiliki kewajiban untuk membantu mengarahkan emosi anak melalui cara yang positif. Dengan demikian, maka anak tidak akan melakukan hal-hal negatif sebagai bentuk pelampiasan emosinya lagi.

4. Coba pahami perasaan anak

ilustrasi mengobrol dengan anak (pexels.com/@Pixabay)

Banyak orangtua yang terkadang terlalu terburu-buru dalam urusan menghadapi anak, apalagi jika anak memiliki karakter yang agresif. Hal pertama yang harus orangtua ketahui adalah bagaimana caranya memahami perasaan anak terlebih dahulu.

Sayangnya tidak semua orangtua memahami hal tersebut, sehingga cenderung memaksakan kehendaknya terhadap anak. Padahal bisa saja anak sebetulnya merasa sedih dan kecewa, namun orangtua justru mengabaikan perasaan tersebut sebab tak mampu memahami perasaan mereka.

Baca Juga: 5 Alasan Utama Kenapa Anak-anak Lebih Bahagia Dibanding Orang Dewasa

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya