Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik.
Aku tumbuh dari keluarga yang sangat sederhana, semua yang aku inginkan tidak mudah kudapatkan begitu saja. Di saat semua teman seumuranku memiliki fasilitas yang orang tua mereka berikan, aku tak punya. Namun aku tetap bahagia, mungkin orangtuaku belum mampu memberikan apa yang orangtua temanku berikan, tapi mereka memberiku sesuatu yang mungkin orang lain tak pernah dapatkan, yaitu motivasi dan kepercayaan.
Cinta mereka yang begitu besar, membuatku berani bermimpi besar.
Cinta orangtua adalah cinta yang paling tulus di dunia ini, banyak cara yang mereka lakukan dan semua itu adalah tanda cinta mereka, termasuk ketika mereka tak membiarkanku manja dengan bermacam fasilitas, semua itu karena mereka mencintaiku dan mereka ingin aku menjadi gadis mandiri yang tak hanya berpangku tangan dengan fasilitas orang tua.
Didikan mereka yang keraspun adalah bukti cinta mereka. Walaupun aku terlahir dari keluarga yang sederhana, tak lantas membuatku pasrah. Aku harus mampu menjadi batu yang kokoh tak tertandingi, dan menjadi gadis yang berani berlari untuk meraih semua mimpi
Mereka mampu membuatku bangkit dari kegagalan dan membuatku lebih berani bermimpi.
Dalam hidup, kegagalan, kekecewaan, dan penyesalan pasti selalu ada sebagai pengiring dalam meraih setiap impian, Jatuh sejatuh-jatuhnya pun pernah aku alami, meyalahkan diri sendiri dan merasa tak berguna, bahkan menangis berhari hari adalah caraku menikmati kegagalan, namun mereka tak membiarkanku jatuh seorang diri, mereka mampu dengan lembut memelukku dan meyakinkanku bahwa masalah dan kegagalan adalah cara Tuhan mencintai kita, karena mereka aku mampu bangkit kembali.
Hidup merantau membuatku semakin sadar betapa besar cinta mereka.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Berada jauh dari mereka, semakin membuatku sadar betapa berati kehadiran dan cinta mereka, dan ketika aku hampir menyerah dan merasa lelah dalam meraih mimpiku di tanah rantau, kiriman pesan mereka membuatku semakin kokoh dan tak menyerah, doa yang mereka titipkan pada Tuhan pun membuatku bertemu dengan keluarga baru di tanah rantau yang mampu memberiku semangat ketika aku hampir menyerah. Karena tanah rantaulah aku semakin termotivasi untuk memberikan mahakarya terbaikku ketika aku pulang nanti.
Doa orang tua takkan pernah terputus.
Setiap malam ketika aku tertidur, aku tahu tangan mereka slalu terangkat dengan airmata yang mengalir, mereka slalu meminta pada Tuhan akan keselamatanku, meskipun mereka memberiku kepercayaan untuk berlari ke tempat yang jauh dari mereka, tak lantas mereka membiarkan aku berdiri sendiri, doa mereka seperti benteng kokoh tak tertandingi yang mampu membuatku slalu dekat dengan Tuhan dan menjadikanku lebih kuat. Keberanian yang aku miliki untuk melangkah adalah tanda doa mereka dijawab oleh Tuhan, termasuk keberanianku untuk memiliki mimpi dan berhasrat memberikan mahakarya terbaikku adalah tanda doa mereka yang tak pernah putus.
Nama mereka slalu Terukir Indah Di Dalam Daftar Mimpiku
Mungkin saat ini aku masih dalam perjalanan menapaki tangga kesuksesanku, meski terasa berat, wajah merekalah yang slalu menjadi pemacu semangatku,dalam setiap doaku nama mereka selalu kusebut, merekalah yang membuatku yakin suatu saat aku mampu membuat mereka tersenyum dan bersyukur pada Tuhan karena telah memilikiku, karena merekalah yang mengajariku bahwa "tiada yang mustahil selama kita percaya pada Tuhan".
Karena itu aku yakin suatu saat Tuhan izinkan aku mampu membawa mereka terbang tinggi menuju tempat yang belum pernah mereka singgahi, mengajak mereka terbang keliling negeriku dan membawa mereka terbang menuju Rumah Illahi. Itulah mahakarya yang ingin aku persembahkan untuk mereka, membawa mereka terbang setinggi-tingginya. Amen.