TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Membangun Kepercayaan Diri Remaja ala Psikolog Kasandra Putranto

Butuh peranan dari beberapa pihak juga, lho!

Kasandra Putranto dalam peluncuran Body Mist Sweet Treats Collection di Plaza 89, Kemang. 2 November 2019. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Usia remaja adalah masa pencarian jati diri. Dalam masa inilah, mereka memerlukan kepercayaan diri yang tinggi untuk berprestasi. Sayangnya, tidak semua remaja memiliki hal krusial tersebut. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak cara membangun kepercayaan diri remaja ala psikolog Kasandra Putranto berikut!

1. Menurut Kasandra Putranto, rasa percaya diri dapat dibangun dari pemikiran awal tentang diri sendiri

Kasandra Putranto dalam peluncuran Body Mist Sweet Treats Collection di Plaza 89, Kemang. 2 November 2019. IDN Times/Febriyanti Revitasari

"Rasa percaya diri dibangun dari pemikiran awal tentang diri sendiri, impian dan harapan terhadap masa depan, dan kapasitas diri untuk menampilkan sikap positif, ketahanan mental, dan semangat mewujudkan prestasi," tutur A. Kasandra Putranto, Psikolog Forensik Klinis.

2. Orangtua juga berperan penting dalam kepercayaan diri anak di usia remaja dan dimulai sejak mereka masih di dalam kandungan

Kasandra Putranto dalam peluncuran Body Mist Sweet Treats Collection di Plaza 89, Kemang. 2 November 2019. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Dari poin ini, terlihat jelas jika membangun kepercayaan diri bukanlah hal yang instan. Semua perlu proses. Bukan hanya menyemangati percaya diri saat ini, maka sedetik kemudian langsung menjadi pemberani.

"Membangun percaya diri berawal dari konsep. Doa ibu dan ayah, bagaimana orangtua memperlakukan mereka, bagaimana mereka masuk ke lingkungan masyarakat. Dari situ, apa yang ditanamkan orangtua akan mendapat nilai-nilai baru. Sekali lagi, kepercayaan diri dibangun dalam jangka panjang," tambah Kasandra.

Baca Juga: Emina Beauty Bestie, Support System untuk Kulit Remaja 

3. Percaya diri juga bisa didapat dengan mencontoh sosok-sosok positif dan punya kekuatan pada anak remaja

Gritte Agatha & Bella Graceva hadir dalam peluncuran Body Mist Sweet Treats Collection di Plaza 89, Kemang. 2 November 2019. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Pada tahun-tahun sebelumnya, remaja belum mengenal adanya sosial media. Praktis, sosok panutan mereka adalah yang dilihatnya pada media formal. Salah satunya adalah artis yang ditonton di televisi. Kini, sosok panutan lebih beragam lantaran muncul Instagram, Twitter, dan YouTube. Meski bukan artis, sosok-sosok tersebut tak kalah inspiratif.

"Influencer lebih kuat daripada media formal. Mereka punya kekuatan besar. Semoga mereka punya kekuatan yang baik, yang mendorong remaja untuk berprestasi," tambah perempuan yang juga menulis buku tersebut.

4. Terlihat sepele, kepercayaan diri bisa tumbuh dengan moodboster yang berasal dari wewangian, lagu, serta gerakan

Remaja mencoba varian Body Mist Sweet Treats Collection di Plaza 89, Kemang. 2 November 2019. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Dalam ilmu psikologi, terdapat istilah Psikologi Aroma. Wangi tertentu pun akan meningkatkan mood kita dan berujung pada bertambahnya rasa percaya diri.

Kasandra menjelaskan, "Bau itu sebenarnya juga mempengaruhi mood. Kalau yang dipilih bau-bau yang manis, tujuannya moodbooster. Itu benar-benar terjadi dalam psikologi. Aroma masuk hidung, mempengaruhi otak. Di otak, ada yang meningkat karena mood dari aroma," tandasnya.

Selain dari aroma, lagu dan gerakan pun turut mempengaruhi kepercayaan diri. Misalnya saja, lagu yang liriknya sedih akan membuat seseorang turut lesu dan lemah. Gerakan yang terkesan tegas dan semangat, akan membuat pelakunya jadi lebih berwibawa di depan orang.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Orangtua Menghadapi Depresi pada Anak Remaja

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya