Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagai orangtua, kita tentu ingin yang terbaik untuk anak. Memberikan kritik adalah salah satu cara yang sering dilakukan orangtua dalam membimbing pertumbuhan anak-anak.
Namun, ternyata, tidak semua kritik dapat memberikan dampak positif. Agar lebih bisa memahami hal ini, simak yuk, lima alasan mengapa orangtua perlu belajar cara mengkritik anak dengan tepat. Agar proses pembelajaran dan perkembangan anak berjalan optimal.
Baca Juga: 3 Alasan Working Parent Perlu Meluangkan Waktu Main Bersama Anak
1. Membangun kepercayaan diri yang kuat
ilustrasi membangun kepercayaan diri anak (pexels.com/PNW Production) Kritik yang disampaikan dengan cara yang membangun akan berperan besar dalam membentuk kepercayaan diri anak. Orangtua yang memiliki keterampilan memberikan kritik dengan tepat akan dapat memberikan umpan balik yang membangun.
Ini akan membantu anak memahami kekuatan mereka dan merasa dihargai. Ditambah lagi, ini juga akan membangun kepercayaan diri yang kuat, yang akan mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan dan tumbuh menjadi individu yang percaya diri.
Sampaikan kritik dengan menyoroti perilaku atau tindakan yang perlu diperbaiki, bukan karakter anak secara menyeluruh. Jangan lupa untuk menyertakan aspek positif ketika memberikan kritik. Misalnya, ‘Ayah dan ibu tahu kamu bisa melakukan lebih baik karena kami tahu kemampuanmu.’
2. Mengajarkan keterampilan menerima kritik dengan baik
ilustrasi ibu ngobrol dengan anak (freepik.com/freepik) Belajar cara menerima kritik juga merupakan keterampilan penting dalam kehidupan. Orangtua yang mampu memberikan kritik dengan tepat akan membantu anak mengembangkan keterampilan menerima kritik dengan baik. Mereka punya sikap yang lebih terbuka terhadap umpan balik, kemampuan untuk memilah informasi yang berguna, dan kemauan untuk belajar dari pengalaman.
Diskusikan dengan anak tentang betapa pentingnya menerima kritik untuk kebaikan diri sendiri. Tunjukkan kepada anak bahwa kamu sebagai orangtua juga menerima kritik dengan baik. Ini akan menciptakan lingkungan di mana menerima kritik dianggap sebagai hal yang positif.
Baca Juga: 5 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya, Wajib Terpenuhi!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Meminimalkan dampak negatif terhadap kesejahteraan emosional
ilustrasi anak bahagia (freepik.com/freepik) Kritik yang tidak tepat tentunya bisa berdampak negatif pada kesejahteraan emosional anak. Orangtua yang belajar memberi kritik dengan penuh perhatian dan empati dapat meminimalisir risiko dampak negatif ini. Menggunakan kata-kata yang bijaksana dan memilih momen yang tepat untuk memberikan kritik akan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional anak.
Hindari menggunakan kata-kata yang keras atau terkesan merendahkan. Pilih juga waktu yang tepat untuk memberikan kritik, hindari melakukannya ketika anak dalam keadaan stres atau lelah.
4. Mengajak anak untuk memperbaiki diri tanpa rasa takut
ilustrasi membersamai anak (freepik.com/freepik) Kritik yang tepat bisa menjadi pendorong bagi anak untuk memperbaiki diri tanpa menimbulkan rasa takut atau kecemasan. Orangtua yang memahami cara memberikan umpan balik yang baik akan membimbing anak untuk melihat kritik sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar, bukan sebagai ancaman.
Selalu berikan solusi atau saran kepada anak untuk memperbaiki kesalahan atau tindakan yang kurang tepat. Berikan pemahaman kepada anak bahwa tujuan dari kritik adalah untuk membantunya tumbuh dan berkembang, bukan untuk membatasinya.