Mulai Jarang, 5 Permainan Tradisional Ini Baik untuk Kreativitas Anak

Permainan tradisional juga penting untuk dilestarikan

Pernahkah kamu melihat anak-anak berlari-larian menerbangkan layang-layang atau bermain petak umpet di lapangan? Meskipun sederhana, nyatanya permainan tradisional seperti ini memang bisa memberikan kesan dan kegembiraan tersendiri. Bukan hanya menyenangkan, tapi juga membantu mengembangkan kreativitas, melatih kerjasama, hingga empati mereka.

Namun sayang, seiring dengan kemudahan akses internet, banyak anak yang lebih banyak bermain permainan modern. Padahal permainan tradisional juga gak kalah seru untuk dimainkan. Malahan juga baik untuk kesehatan, karena membuat mereka aktif bergerak.

Lantas, apa saja permainan tradisional yang baik untuk kreativitas anak? Simak daftarnya berikut, ya!

1. Kelereng

Mulai Jarang, 5 Permainan Tradisional Ini Baik untuk Kreativitas Anakilustrasi bermain kelereng (unsplash.com/Muhammad Hussam)

Permainan tradisional pertama yang baik buat perkembangan anak adalah kelereng. Biasanya, permainan ini dimainkan oleh dua hingga lebih orang. Sebab dimainkan bersama-sama, suasananya pun gak membosankan.

Dalam permainnya, pemain harus melemparkan atau menjentikkan kelereng ke target lempar. Setiap kelereng yang berhasil di bidik ini yang menjadi poin. Ada pun jenis permainan kelereng juga bervariasi adalah kelereng lubang, lingkaran, bentuk segitiga, dan sebagainya.

Gak hanya menyenangkan, permainan ini juga akan melatih anak untuk berpikir kreatif. Mereka akan mencari cara agar dapat menembak kelereng tersebut tepat sasaran. Hal ini juga mendorong mereka untuk bertukar pendapat dengan teman-temannya, sehingga melatih kerjasama tim untuk menyelesaikan masalah.

2. Layangan

Mulai Jarang, 5 Permainan Tradisional Ini Baik untuk Kreativitas Anakilustrasi anak laki-laki memegang layangan (unsplash.com/Rh Ridoy Rhaman)

Layangan merupakan salah satu permainan tradisional yang pasti gak asing di telinga, kan? Memiliki bentuk tipis dan sifatnya yang ringan, layangan sering diterbangkan saat angin kencang. Pemain harus mengendalikan layangan tersebut dengan seutas benang, biar gak lepas.

Selain menyenangkan, permainan ini juga mampu mengasah kreativitas si kecil, lho. Sebab, bermula dari sebatas menerbangkan layangan, lambat laun mereka akan penasaran untuk membuat layangan sendiri. Mulai dari membuat model kerangka, hingga memilih warna yang tepat sesuai kreativitas mereka.

Bukan hanya itu saja, bermain layangan juga bisa mengasah kesabaran anak. Sebab, menerbangkan layangan bukan perkara mudah. Kadang kala juga perlu usaha beberapa kali hingga akhirnya melambung tinggi.

Baca Juga: 7 Manfaat Bermain Lompat Tali bagi Tubuh, Banyak Bakar Kalori!

 3. Bakiak

dm-player
Mulai Jarang, 5 Permainan Tradisional Ini Baik untuk Kreativitas Anakilustrasi anak-anak bermain bakiak (unsplash.com/Alfian Dimas)

Mengenalkan anak-anak pada permainan tradisional sejak dini sebenarnya sangat penting. Apalagi anak-anak itu memiliki rasa ingin tahu tinggi dan suka bereksplorasi. Dengan bereksplorasi inilah nantinya ia bisa memecahkan masalah sendiri sehingga lebih kreatif.

Salah satu cara mewujudkannya yaitu mengenalkan mereka pada permainan tradisional bakiak. Ini merupakan permainan beregu antara 3-5 orang yang dimainkan dengan menggunakan sandal kayu berbentuk panjang. Meskipun terlihat mudah, setiap anggota dalam kelompok harus kompak menggerakkan kaki agar gak terjatuh.

Melalui permainan ini, mereka akan banyak belajar tentang kerjasama dan kekompakan dalam tim. Selain itu, mereka perlu melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh anak agar gak terjatuh.

4. Petak umpet

Mulai Jarang, 5 Permainan Tradisional Ini Baik untuk Kreativitas Anakilustrasi bermain petak umpet (pixabay.com/Victoria_Borodinova)

Dewasa ini, permainan elektronik atau game di gawai pintar memang lebih banyak digemari anak-anak. Memang jenis permainan ini memiliki manfaat tersendiri. Namun, sekali-kali tak ada salahnya untuk mengajak si kecil bermain petak umpet bersama teman-temannya juga.

Selain terbilang sangat sederhana tanpa alat bantu, petak umpet juga bisa melatih kreativitas anak. Pasalnya, permainan ini dilakukan dengan cara salah satu anak menutup mata, sedangkan teman lainnya akan bersembunyi. Sehingga kalau gak pintar cari tempat persembunyian, mereka bisa ditemukan dengan mudah.

Selain kreativitas, petak umpet juga baik untuk kesehatan fisik. Dimulai dari berlari-larian cari tempat persembunyian, mereka akan lebih giat bergerak dan berolahraga. Ini juga akan membuat anak lebih akrab dengan teman-temannya, sehingga melatih jiwa sosial.

 5. Lompat tali

Mulai Jarang, 5 Permainan Tradisional Ini Baik untuk Kreativitas Anakilustrasi bermain lompat tali (pexels.com/Monstera)

Lompat tali mungkin sudah sangat familiar di telinga masyarakat. Permainan ini biasanya dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Sebelum bermain, pemain harus menyiapkan karet gelang yang disambung menjadi panjang kemudian ujungnya diikat.

Meskipun sederhana, ini juga menjadi permainan yang bisa mengasah kreativitas anak. Sebab bagi pemain yang melompat, ia harus memiliki strategi yang baik agar bisa melewati tali tersebut. Kalau mereka gagal melewati tali tertinggi, maka harus mengulangi lagi ke posisi terendah.

Selain itu, bermain lompat tali juga baik buat mental anak. Mereka akan merasa senang dan terhibur, sehingga bisa mengurangi rasa stres. Sebab bukan tak mungkin jika anak-anak butuh pelepas penat dari hal-hal, seperti pelajaran di sekolah.

Faktanya, mengenalkan permainan tradisional memang sangat baik untuk tumbuh kembang anak. Sebab, aktivitas ini dapat melatih mereka memecahkan masalah, mengembangkan kognitif melalui kreativitas, dan sebagainya. Jadi meskipun sudah ada permainan modern, orangtua juga harus tetap membudayakan permainan tradisional, ya.

Baca Juga: 7 Permainan Tradisional Bali, Asyik Namun Jarang Dimainkan

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya