4 Bahaya Memilih Botol Susu Sembarangan, Harus Selektif!

Memilih botol susu untuk bayi ternyata tidak boleh dilakukan sembarangan, sebab bisa membawa bahaya yang signifikan. Walau mungkin terlihat sepele, namun nyatanya botol susu memiliki peran penting untuk mendukung proses tumbuh kembang bayi, mulai dari keamanan hingga kenyamanan pada saat menyusu.
Kesalahan dalam memilih botol bayi justru berpotensi menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan anak. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa risiko berikut ini yang bisa timbul apabila tak selektif dalam memilih botol bayi yang akan digunakan untuk menyusu sehari-hari.
1. Paparan bahan kimia berbahaya

Ada banyak botol susu murah yang pada umumnya terbuat dari plastik yang mengandung BPA (Bisphenol A), yaitu zat kimia yang bisa larut dalam susu saat botol dipanaskan. BPA dapat berpotensi mengganggu sistem hormon pada bayi, apalagi biasanya bayi sangat rentan terhadap paparan dari zat asing.
Paparan jangak panjang terhadap BPA memiliki potensi untuk meningkatkan gangguan pada perkembangan dan sistem kekebalan tubuh anak. Oleh sebab itu, penting untuk selalu memilih botol susu yang berlabel BPA-free untuk memastikan keamanan jangka panjang dari bayi.
2. Risiko infeksi akibat desain yang sulit dibersihkan

Ada beberapa botol susu yang sebetulnya memiliki desain sangat rumit, bahkan banyak lekukan atau sambungan, sehingga tidak bisa dibersihkan dengan menyeluruh. Sisa susu bisa saja tertinggal dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Bakteri berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan, seperti diare atau infeksi saluran cerna yang cukup serius untuk bayi. Oleh sebab itu, sebaiknya pilihlah botol susu dengan desain yang sederhana agar proses pembersihan bisa lebih mudah dan tidak sulit saat dibongkar pasang.
3. Bahaya tersedak karena aliran dot tidak sesuai

Ukuran dot yang terlalu besar atau alirannya yang terlalu cepat sangat rentan menyebabkan risiko tersedak pada bayi saat menyusu. Hal ini tentu saja berbahaya karena bisa mengganggu pernapasan bayi, bahkan pada kasus ekstrem bisa masuk ke paru-paru dan menimbulkan aspirasi.
Sebaliknya untuk dot yang terlalu kecil justru membuat bayi rentan kesulitan menyusu dan pada akhirnya rentan merasa frutasi, lalu menangis. Sebaiknya pilihlah dot dengan aliran yang sesuai dengan usia bayi dan pastikan aliran susunya tidak terlalu deras atau pun terlalu lambat.
4. Gangguan perkembangan gigi dan rahang

Penggunaan botol susu dalam jangka panjang, apalagi dengan kualitas yang kurang bagus bisa memengaruhi pertumbuhan gigi dan rahang bayi. Botol yang tidak mendukung posisi menyusu bisa saja membuat bayi mengalami kesulitan berbicara, bahkan masalah pada struktur rahang saat tumbuh besar.
Bentuk dot yang menyerupai puting ibu ternyata kerap membuat bayi mengalami nipple confusion. Hal ini justru membuat bayi kesulitan untuk menyusu secara langsung dari ibu, sehingga mengganggu proses menyapih yang akan dilakukan.
Memilih botol susu yang tepat bukan hanya soal harga dan merek, namun juga keamanan dan kenyamanan. Oleh sebab itu, jangan sembarangan memilih botol susu agar tetap aman saat digunakan oleh bayi. Ingatlah bahwa setiap produk yang digunakan bayi hari ini berdampak pada masa depan si buah hati!