Orangtua mungkin hanya bermaksud untuk membagikan momen lucu mengenai anaknya di media sosial. Tak ada niat untuk mengganggu tumbuh kembang anak apalagi merusak masa remajanya dengan konten yang diunggah.
Sayangnya membagikan foto, video, dan informasi atau cerita personal anak punya akibat yang berbahaya untuk kehidupannya kelak. Mengunggah konten mengenai anak secara berlebihan ke media online ternyata berdampak pada mental hingga identitasnya.
Sharenting menjadi istilah yang digunakan untuk menggambarkan orangtua, kerabat, atau bahkan pengasuh yang berbagi informasi tentang anak-anak di bawah umur (usia di bawah 18 tahun) pada platform online. Tindakan ini ternyata memiliki efek buruk terutama bagi anak, simak akibatnya dalam artikel ini!