ilustrasi anak dengan pola asuh permisif (pexels.com/Mikhail Nilov)
Pola asuh permisif ini membuat anak jarang berlatih mengambil keputusan yang bijak. Anak lebih sering memilih sesuatu hanya karena keinginan sesaat. Akibatnya, anak tidak terbiasa mempertimbangkan risiko atau konsekuensi dari pilihan yang dibuat. Kebiasaan ini bisa terus terbawa sampai anak tumbuh dewasa.
Ketika anak sudah dewasa, anak akan kesulitan menentukan pilihan penting dalam hidupnya. Misalnya, anak akan kebingungan memilih jurusan kuliah yang tepat untuknya. Begitu juga ketika harus memutuskan pekerjaan atau mengatur keuangan pribadi. Kondisi ini tentu bisa menghambat kemandirian anak dalam menghadapi kehidupannya sehari-hari.
Pola asuh permisif memang membuat anak merasa bebas dan dekat dengan orangtua. Namun, kebebasan tanpa batas justru bisa merugikan tumbuh kembang anak, baik dari sisi fisik, emosional, maupun sosial, lho.
Maka dari itu, sebagai orangtua, kamu perlu menemukan keseimbangan antara kasih sayang dan aturan dalam mengasuh anak, ya. Dengan begitu, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan hidupnya di masa depan.