Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisa Stres, 5 Bahaya Kalau Anak Dipaksa Belajar sampai Kelelahan

ilustrasi anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Memiliki anak yang pintar dan memahami pelajaran dengan baik tentu membuat orangtua merasa bangga. Sehingga, tanpa sadar banyak orangtua yang hanya berfokus pada hal itu sampai menuntut anak belajar terus menerus hingga kelelahan.

Hal ini seperti ini sebenarnya gak boleh dianggap sepele, lho. Kalau terus dilakukan, lama-kelamaan bisa buat mental anak tertekan dan mengidap stres atau depresi.

1. Fungsi otaknya bisa jadi tidak normal karena terlalu dipaksa

ilustrasi anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Segala hal yang dipaksa itu gak baik, termasuk fungsi otak yang kalau terlalu dipaksakan terus belajar. Ini termasuk risiko fatal yang membahayakan diri anak ke depannya.

Dia bisa jadi sulit fokus hingga tidak sanggup terus berpikir dan belajar. Itulah kenapa orangtua gak boleh mengganggap sepele anak yang kelelahan belajar, karena itu berarti dia sudah mencapai batas kesanggupan otaknya. 

2. Muak dengan pelajaran dan sekolah

ilustrasi anak (pexels.com/RODNAE Productions)

Bahaya kedua kalau anak dipaksa belajar terus sampai kelelahan ialah dia bisa jadi muak dengan pelajaran dan sekolah. Baik itu di sekolah ataupun di rumah, dia selalu disuruh belajar sampai pening dan muak.

Bagi seorang anak, hal ini sangatlah menyiksa, sehingga dapat membuatnya merasa direnggut kebahagiaan hidupnya dengan tuntutan belajar. Akibatnya, anak jadi malas sekolah dan pada usia remaja bisa nekat berbuat nakal dengan membolos sekolah. 

3. Gak punya keinginan memiliki pendidikan tinggi karena sudah terlalu capek dari kecil

ilustrasi menasihati anak (pexels.com/Cottonbro)

Bahayanya yang ketiga kalau terlalu memaksa anak belajar sampai kelelahan ialah dia jadi gak punya keinginan memiliki pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan oleh rasa muaknya terhadap pelajaran karena terlalu dipaksa sejak kecil. 

Jadi, ketika anak bertumbuh dewasa dan dia sudah bisa menentukan pilihan hidup dan jalannya sendiri, bukan suatu hal yang mustahil kalau dia gak berkeinginan sekolah tinggi akibat terlalu capek. Tentu ini bukan hal yang baik, kan?

4. Tekanan mental hingga stres dini

ilustrasi anak menangis (pexels.com/Victoria Borodinova)

Kita yang merupakan orang dewasa saja kadang tertekan kalau dipaksa melakukan sesuatu, begitu juga dengan anak kalau dipaksa belajar. Bukannya benci belajar, tapi melakukan sesuatu hal dalam waktu lama sampai kelelahan sedikit banyaknya pasti membuatnya tertekan batin.

Banyak orangtua gak sadar kalau stres tidak hanya dapat dialami orang dewasa saja, tetapi anak pun juga dapat mengalaminya. Bahayanya, kalau anak mengalami stres dini gara-gara ini, mental bisa terganggu sehingga kurang baik untuk masa depannya kelak. 

5. Tidak memiliki semangat dan tujuan hidup

ilustrasi melamun (pexels.com/Zhang Kaiyv)

Suatu hal yang wajar terjadi ketika dipaksa terus menerus belajar hingga kelelahan membuat anak jadi kehilangan semangat hidup. Biasanya, hal ini terjadi jika pola asuh yang digunakan sangat ketat atau otoriter, sehingga menjadi kewajiban bagi anak untuk patuh dan menuruti perintah orangtua.

Terbiasa menurut dan pasrah dengan perintah orangtua membuat anak berpikir kalau dia tidak punya pilihan dalam hidupnya selain menurut. Salah satunya ialah menurut kalau disuruh belajar, bahkan meskipun itu membuatnya kelelahan dan muak sekalipun. Jadi gak heran kalau lama-kelamaan semangat hidupnya jadi meredup. 

Kelima bahaya di atas akan terjadi kalau anak dipaksa belajar sampai kelelahan. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada mentalnya hingga dewasa kelak. Minta anak untuk belajar secukupnya dan semampunya, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us