Cara agar Gak Canggung saat Syawalan Keluarga karena Perbedaan Ekonomi

- Syawalan adalah momen silaturahmi Lebaran yang sering jadi ajang pamer kekayaan dan kesuksesan, membuat beberapa anggota keluarga merasa canggung atau enggan datang.
- Strategi mengatasi kecanggungan antara lain fokus pada momen bermaafan, tanggapi pertanyaan sensitif dengan santai, dan jaga sikap positif serta kenangan indah.
- Keluarga kuat perlu bersikap hormat tanpa mencolok, sementara keluarga kurang mampu tetap percaya diri. Jaga pikiran positif agar tercipta suasana nyaman dan menyenangkan.
Syawalan adalah tradisi silaturahmi saat Lebaran. Biasanya dilakukan dalam bentuk saling berkunjung dari rumah ke rumah, dan kerabat lainnya. Ada juga yang mengadakan syawalan untuk keluarga besarnya. Nah, pada momen ini kerap kali dijadikan ajang pamer kekayaan dan kesuksesan, sehingga bagi anggota keluarga tertentu merasa canggung, bahkan enggan untuk datang.
Nampak pada gaya berpenampilan, penggunaan gawai, hingga cara berbahasa yang menjadi pembeda antara si kaya dan menengah, maupun bawah. Terlihat gaya berbusana anak kota dan desa, serta cara berbicaranya. Agar semua anggota keluarga nyaman, berikut lima cara agar gak canggung saat syawalan keluarga karena ada perbedaan ekonomi.
1.Salinglah menyadari bahwa ini ajang silaturahmi keluarga dengan tujuan baik bersama

Menggunakan perhiasan, secukupnya saja. Begitu juga dalam topik obrolan, fokuslah pada inti kegiatannya untuk saling bermaafan dan merayakan Lebaran. Jangan jadikan momen ini sebagai ajang pemar harta maupun jabatan, karena ini dapat memperjelas adanya perbedaan yang bikin gak nyaman.
Ketika melihat ada anggota keluarga yang kurang bijaksana, gak usah membandingkan keadaan sampai menjadi minder. Nikmati momennya, gunakan untuk berbincang santai agar suasananya ceria. Momen ini gak setiap hari terjadi, maka setiap individu meski sadar akan tujuan utamanya.
2.Hindari terlalu baper

Sering juga muncul pertanyaan-pertanyaan yang dianggap sensitif seperti menanyakan status pernikahan, kapan memiliki keturunan, hingga soal pekerjaan. Kalau ada yang bertanya, biar suasana gak canggung, kelola diri menanggapi pertanyaan tersebut.
Santai saja dan anggaplah pertanyaan itu sebagai sarana membuka obrolan asyik berikutnya. Bagi kamu yang baru selesai kuliah dan masih menganggur, gak usah malu ketika muncul pertanyaan tentang pekerjaan. Jawab santai dan ringan, siapa tahu malah ada informasi baik untukmu.
Pada dasarnya, pertanyaan yang dianggap sensitif dalam pertemuan syawalan Lebaran sebenarnya biasa saja. Tergantung kamu yang menangkap maksudnya, biar gak tersinggung, makanya santai dan ubah sudut pandang secara positif.
3.Jaga etika meski sangat kaya, janganlah semena-mena

Bagi keluarga yang tergolong kuat dan mampu, usahakan bersikap dan berpenampilan sesuai acaranya. Gak perlu terlalu mencolok untuk menunjukkan status sosial kelas atas. Etika perlu dijaga, bersikap hormatlah kepada saudara tanpa melihat hal-hal tertentu khususnya yang mengarah ke materi.
Sebaliknya, bagi yang kurang mampu, gak perlu minder dan menjauh. Bergabunglah dengan saudara yang sudah lama gak bertemu. Tetaplah percaya diri dengan apa pun keadaan yang dimiliki, karena tujuannya memang untuk menjaga silaturahmi. Semua harus saling merangkul dan memotivasi.
4.Stop melakukan perbandingan selama acara berlangsung

Ketika awalnya langsung canggung saat satu per satu keluarga datang dengan kendaraan mewah dan penampilan yang menunjang, sadari dan terima tanpa memendam rasa negatif. Bersyukurlah atas apa yang dimiliki sekarang, dan tetaplah berinteraksi dengan keluarga besar di momen spesial ini.
Berhenti terus-menerus membandingkan diri, berbahagialah dengan pertemuan ini. Bersikaplah ramah, hangat, tulus dan percaya diri untuk membuka maupun menyambut komunikasi.
5.Jaga pikiran positifmu

Rasa canggung dan minder menghadapi acara semacam ini yang terkadang memang jadi ajang memperlihatkan kemapanan, itu akan semakin bikin gak nyaman ketika kamu terus-terusan berpikir negatif. Agar gak canggung saat syawalan keluarga, jaga pikiran tetap positif, apalagi kalau nyatanya semua keluarga baik dan ramah. Gak ada yang perlu dikhawatirkan!
Intinya adalah kebersamaan dalam suasana Lebaran. Perihal kesenjangan ekonomi memang kadang muncul, namun jangan jadikan itu tembok penghalang membangun hubungan yang lebih menyenangkan.
Ambil sikap yang tepat dengan fokus menikmati tujuan utama acaranya. Ciptakan kenangan indah dan salinglah merangkul tanpa pilih-pilih. Bagaimanapun, syawalan keluarga itu dihadiri oleh orang-orang yang satu garis keturunan. Mari, bersilaturahmi dengan sudut pandang yang positif bersama siapa saja, termasuk keluarga sendiri, sehingga yang muncul adalah rasa nyaman, tenang, senang, dan bebas tekanan.