Mengurus anak sepanjang hari memang penuh dengan momen manis, tapi di balik itu ada juga sisi yang jarang diomongin, apalagi kalau bukan overstimulasi. Bayangkan, dari pagi sampai malam, ada suara tangisan, permintaan “Mamaaaa… Papa…” yang gak ada habisnya, rumah yang berantakan, sampai notifikasi WA grup yang terus bunyi. Lama-lama kepala jadi panas, telinga berisik, dan hati pun gampang meledak. Itu semua tanda overstimulasi, kondisi ketika otak dan indera kita terlalu penuh menerima rangsangan.
Masalahnya, overstimulasi sering dianggap sepele. Padahal, kalau dibiarkan, efeknya bisa bikin kita gampang marah, susah fokus, bahkan kehilangan kesabaran pada anak. Padahal anak bukanlah sumber masalahnya, melainkan kondisi tubuh dan pikiran kita yang sudah “kelebihan muatan.” Nah, biar gak terus-terusan kewalahan, yuk, simak cara simpel buat mengatasi overstimulasi saat mengurus anak seharian.