sepasang lansia memangku bayi (pexels.com/pixabay)
Kalau luka dengan keluarga sudah terlalu dalam, kamu tidak harus menghadapinya sendirian. Terapis bisa membantu kamu memproses emosi, memahami pola hubungan, dan membangun batasan yang sehat. Konseling bukan tanda kelemahan, tapi langkah dewasa untuk merawat diri.
Kamu juga bisa belajar teknik manajemen stres agar lebih tenang menghadapi konflik keluarga. Kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik, apalagi saat harus menjalani relasi yang rumit. Jangan ragu untuk prioritaskan dirimu.
Dengan memahami bahwa pertengkaran saudara di usia dewasa itu wajar dan bisa dikelola, kamu bisa lebih bijak dalam menjaga hubungan. Jangan biarkan luka lama menghalangi koneksi yang sehat. Semuanya dimulai dari keberanian untuk jujur pada diri sendiri dan memilih sikap yang dewasa.