Di tengah proses tumbuh kembang, anak-anak tidak hanya membutuhkan asupan gizi dan pendidikan yang baik, tapi juga penguatan dari dalam diri yakni rasa percaya diri dan keyakinan bahwa mereka berharga. Di sinilah afirmasi positif memainkan peran penting. Afirmasi positif adalah kalimat-kalimat yang menguatkan, seperti "Aku berani," "Aku cukup," atau "Aku bisa belajar dari kesalahan." Meski sederhana, kata-kata ini punya kekuatan luar biasa dalam membentuk cara anak melihat dirinya sendiri.
Teori afirmasi diri dari Claude Steele (1988) menjelaskan bahwa saat seseorang menyampaikan kata-kata positif kepada dirinya sendiri, ia sedang membangun benteng harga diri dan menjaga integritasnya. Penelitian neurosains bahkan menunjukkan bahwa praktik afirmasi dapat mengaktifkan bagian otak tertentu yang mengatur emosi dan pemikiran logis.
Anak-anak yang sejak dini diajarkan untuk berbicara positif kepada diri sendiri, cenderung lebih tangguh saat menghadapi tekanan, seperti perundungan, kegagalan, atau kritik. Sebaliknya, mereka yang terbiasa dengan kritik diri bisa tumbuh dengan rasa tidak percaya diri dan citra diri yang rapuh. Maka, mengajarkan afirmasi bukan hanya tentang membentuk mental anak hari ini, tapi juga tentang menyiapkan bekal penting untuk masa depannya. Lalu bagaimana caranya? Berikut cara menyenangkan dan kreatif yang bisa dilakukan bersama anak-anak.